Selamat Datang

55,530

24 Februari 2010

Yahoo Gandeng Twitter


SAN FRANSISCO, EPICENTRUM - Yahoo Inc berencana untuk menggabungkan Twitter dalam situsnya. Yahoo berusaha meningkatkan daya tarik dengan menggandeng fitur-fitur jejaring sosial.

Kerjasama itu memungkinkan pengguna situs melihat pesan pendek 140 karakter yang dibuat oleh pengguna Twitter yang dijuluki Tweet, secara langsung didalam situs Yahoo.

Mereka juga bisa mempublikasikan pesan Twitter mereka sendiri tanpa meninggalkan Yahoo, sebagaimana dikutip dari Reuters. Langkah yang diumumkan yahoo Selasa lalu itu, datang beberapa bulan setelah Yahoo mengumumkan kesepakatan serupa dengan jejaring sosial paling populer di dunia Facebook.

Sebelumnya, Google Inc mengungkapkan layanan baru yang disebut Google Buzz. Meniru fitur jejaring sosial seperti Twitter dan kesuksesan Facebook.

Facebook dan Twitter meningkatkan ancaman yang tidak dapat dipungkiri oleh raksasa internet seperti Yahoo dan Google yang bergantung pada penjualan bisnis iklan online untuk khalayak luas.

Pada hari Senin dikatakan bahwa pengguna layanan Facebook dan Twitter menghasilkan lebih dari 50 juta Tweet setiap hari.

Pada bulan Januari, Facebook mengungguli Yahoo untuk menjadi situs yang paling banyak dikunjungi kedua di Amerika Serikat (AS), menurut laporan terbaru oleh perusahaan analisis web Compete.

Penelitian terpisah yang dilakukan oleh comScore menunjukkan Yahoo mempertahankan peringkat kedua dengan sekitar 164 juta pengunjung AS. Sementara Facebook bertengger di peringkat keempat dengan 112 pengunjung, di belakang peringkat ketiga Microsoft Corp.

Pihak Yahoo mengatakan mulai Selasa hasil mesin pencarinya akan menampilkan dalam sedetik Tweet tentang berbagai topik.

Sesuai dengan apa yang disebut kemampuan "real time search" bahwa Google dan Microsoft mengumumkan mereka sendiri masing-masing berhubungan dengan Twitter tahun lalu.

Yahoo juga berencana untuk memajang live stream Tweet dalam properti online lainnya termasuk layanan email dan situs yang ditujukan untuk olahraga, hiburan dan keuangan pada akhir tahun ini.

Eksekutif Yahoo mengatakan bahwa perusahaan mencari cara untuk membuat pesan Twitter sesuai dengan semua properti. Seperti contohanya menyesuaikan pemilihan pesan yang muncul bersama artikel tentang peristiwa olahraga yang sedang berlangsung."Kami percaya bila segi isi dan konteks dari berbagai hal sangat unik," kata wakil presiden kelompok Yahoo Jim Stoneham kepada Reuters.Pihak Yahoo tidak akan berkomentar mengenai masalah keuangan dalam kesepakatan dengan Twitter.

Berdasarkan laporan beberapa media, Microsoft dan Google membayar 25 juta dolar untuk hak memasukkan data Twitter dalam hasil pencarian mereka.
(sumber: ANTARAnews.com)

23 Februari 2010

Hamas: Israel Harus Masuk dalam Daftar Negara Teroris


KOTA GAZA, EPICENTRUM - Kelompok Hamas hari Senin mendesak para pemimpin Eropa memasukkan Israel ke dalam daftar negara pendukung terorisme karena keterlibatannya dalam pembunuhan seorang tokoh Hamas di Dubai bulan lalu.

"Kami mendesak Uni Eropa (EU) memasukkan wilayah kesatuan Zionis (Israel) ke dalam daftar negara yang mendukung terorisme terorganisasi karena mereka membahayakan perdamaian internasional," kata kelompok pejuang garis keras Palestina itu dalam sebuah pernyataan.

Hamas sendiri disebut-sebut oleh EU dan AS sebagai sebuah organisasi teroris.

Uni Eropa sebelumnya mengungkapkan amarah atas pembunuhan komandan Hamas, Mahmud Al Mabhuh dan dugaan penggunaan paspor palsu EU dalam pembunuhan itu, yang dituduhkan pada badan intelijen Israel Mossad.

Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman menekankan Senin bahwa tidak ada bukti negara Yahudi itu mendalangi pembunuhan tersebut.

Mabhuh, seorang pendiri sayap bersenjata Hamas, ditemukan tewas di kamar hotelnya di Dubai pada 20 Januari. Polisi Dubai, yang menuduh Mossad terlibat, mengeluarkan nama dan foto 11 tersangka yang memasuki Uni Emirat Arab dengan paspor Eropa -- enam dari Inggris, tiga dari Irlandia, satu dari Jerman dan satu dari Perancis.

Paspor-paspor itu terutama milik orang-orang dengan kewarganegaraan ganda yang tinggal di Israel, yang terkejut mengetahui mereka dikait-kaitkan dengan kasus pembunuhan itu.

Hamas hingga kini masih terlibat dalam konflik dengan Israel, yang menarik diri dari wilayah pesisir Gaza pada 2005 namun tetap memblokadenya.

Perang di dan sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember 2008. Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia. (sumber:KOMPAS.com)