Selamat Datang

23 Februari 2010

Hamas: Israel Harus Masuk dalam Daftar Negara Teroris


KOTA GAZA, EPICENTRUM - Kelompok Hamas hari Senin mendesak para pemimpin Eropa memasukkan Israel ke dalam daftar negara pendukung terorisme karena keterlibatannya dalam pembunuhan seorang tokoh Hamas di Dubai bulan lalu.

"Kami mendesak Uni Eropa (EU) memasukkan wilayah kesatuan Zionis (Israel) ke dalam daftar negara yang mendukung terorisme terorganisasi karena mereka membahayakan perdamaian internasional," kata kelompok pejuang garis keras Palestina itu dalam sebuah pernyataan.

Hamas sendiri disebut-sebut oleh EU dan AS sebagai sebuah organisasi teroris.

Uni Eropa sebelumnya mengungkapkan amarah atas pembunuhan komandan Hamas, Mahmud Al Mabhuh dan dugaan penggunaan paspor palsu EU dalam pembunuhan itu, yang dituduhkan pada badan intelijen Israel Mossad.

Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman menekankan Senin bahwa tidak ada bukti negara Yahudi itu mendalangi pembunuhan tersebut.

Mabhuh, seorang pendiri sayap bersenjata Hamas, ditemukan tewas di kamar hotelnya di Dubai pada 20 Januari. Polisi Dubai, yang menuduh Mossad terlibat, mengeluarkan nama dan foto 11 tersangka yang memasuki Uni Emirat Arab dengan paspor Eropa -- enam dari Inggris, tiga dari Irlandia, satu dari Jerman dan satu dari Perancis.

Paspor-paspor itu terutama milik orang-orang dengan kewarganegaraan ganda yang tinggal di Israel, yang terkejut mengetahui mereka dikait-kaitkan dengan kasus pembunuhan itu.

Hamas hingga kini masih terlibat dalam konflik dengan Israel, yang menarik diri dari wilayah pesisir Gaza pada 2005 namun tetap memblokadenya.

Perang di dan sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember 2008. Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia. (sumber:KOMPAS.com)

Tidak ada komentar: