Selamat Datang

26 Oktober 2008

Sebuah Cerita Tentang Perjalanan Mencapai Cita


Wajahnya seolah meredup. Tatapannya kosong. Minggu pagi itu, Mira Febry Mellya tak berdaya saat Pemimpin Umum Epicentrum, Irfan Maullana, menyatakan bahwa ia termasuk dari empat orang yang tidak lulus dari Epicentrum Training Center (ETC) I. Tiga orang lainnya, Bobby Kurniawan, Jessica Dien Fitria dan Farid Nurfazri Firdaus pun bernasib serupa.

Tak berselang lama, mereka pergi meninggalkan Villa Rano Karno, tempat ETC I berlangsung. Yang tersisa hanya tujuh orang yang dinyatakan lulus dari 11 peserta yang mengikuti ETC I. Di kabin mobil yang mengantar ke empat peserta yang tidak lulus itu pulang, tangis pun menyeruak seiring perasaan gagal yang menyelimuti. “Wartawan kan gak boleh cengeng, tapi gue harus bilang apa ke orangtua gue, mana gue gak lulus lagi. Paling gak dapet kaos kek,” lirih Mira sambil terisak.

Tapi, drama di sedan keemasan itu tak berlangsung lama. Sesaat setelah Handphone Tiar-sang pengemudi-berbunyi, kendaraan pun berbalik menuju villa. Disana, ketujuh rekan mereka telah menanti di ambang pagar villa, ditemani beberapa panitia. Perjumpaan itu menjadi mengharukan ketika ketujuh peserta yang lulus menyambut mereka dengan pelukan hangat. Air mata pun kembali menetes. “Gue emang pengen bikin mereka seperti di Termehek-Mehek,” aku Irfan, yang mendesain drama pagi itu.

Akhirnya, ke-11 peserta itu kembali dibariskan di tepian kolam renang. Dihadapan mereka, berbaris para panitia ETC I yang juga termasuk pendiri Epicentrum. Tepat satu jam sebelum mentari berada diatas kepala, ke-11 peserta itu pun resmi dilantik sebagai Angkatan II Epicentrum. Senyum kemenangan pun terurai dari paras para peserta.

Koran Mini Epicentrum kembali mencatat sejarah. Setelah beberapa waktu lalu berhasil menorehkan nama di salah satu media cetak nasional, kini media berformat koran satu-satunya di IISIP Jakarta itu berhasil mensukseskan prosesi perekrutan anggota untuk kedua kalinya.

Bagi Angkatan II, kehidupan sebagai wartawan kampus telah menunggu mereka. Rutinitas peliputan dan penulisan berita pun telah menanti keesokan hari. Sedangkan bagi para panitia, ini adalah awal mula sebuah cerita baru yang mengisahkan tentang perjuangan dan pencapaian harapan untuk menjadi media kampus yang terkemuka.
Perjalanan pun segera dimulai.

Hambatan dan rintangan siap menanti. Tapi, para wartawan baru Epicentrum itu telah memiliki bekal teori dan praktek. Hanya waktu nantinya yang akan mengasah kemapuan mereka.

Potret Yang Terabaikan


Ada peribahasa yang mengatakan “Peraturan diciptakan untuk keudian dilanggar”, tentunya peribahasa tersebut tentunya sedikit menyeleneh. Namun, ada benarnya jika dilihat dari masalah sosial yang muncul ke permukaan belakangan ini.

Berbagai masalah sosial kehidupan dalam manusia yang ada di Indonesia saat ini sudah banyak terabaikan oleh masyarakat dewasa ini dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara pada umumnya. Oleh karena itu, Calon Anggota XIII, Kampus Tercinta Photography Club 32 (Kaphac 32) sebagai salah satu UKM tertua di IISIP pada pameran foto yang berlangsung 18-20 Juli lalu memilih tajuk ABANDONED (Yang Terabaikan) sebagai tema utama.

Menurut Heri Fitriadi, ketua panitia pameran calon Anggota Kaphac 32 tersebut mengatakan, pengangkatan tema tersebut diangkat bertujuan untuk menggerakkan hati sanubari pengunjung untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan lebih taat terhadap peraturan yang dibuat pemerintah sebab baginya kepedulian masyarakat kini sudah semakin berkurang.

“Dengan adanya pameran ini diharapkan para pengunjung tergerak hati dan sanubarinya untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar” ungkap Heri saat diwawancara Epicentrum disela-sela pameran.

Lebih dalam lagi ia menyampaikan dengan adanya pameran ini diharapkan para calon anggota Kaphac ini bisa memajukan dunia fotografi secara umum serta memajukan UKM Kaphac di kampus tercinta IISIP Jakarta pada khususnya.

Pada kesempatan yang sama Drs Agus Wiyanto selaku Pembantu Rektor III (Purek III) menyampaikan harapannya agar semua calon anggota dapat diterima menjadi anggota Kaphac serta dapat tetap membanggakan nama IISIP sepertinya yang dilakukan para senior sebelumnya dengan mendalami fotografi.

Menurut Agus, hal tersebut dapat dijadikan bekal hidup dikemudian hari nantinya. ”Ini merupakan keterampilan tambahan dan dapat menjadikan seseorang menjadi sarjana plus ketika lulus,” ungkapnya.

Pameran foto kali ini memamerkan 27 foto yang berasal dari 11 calon anggota yang rata-rata berasal dari angkatan 2007. Berdasarkan hasil polling 360 pengunjung yang melihat pameran tersebut didapatkan foto terfavorit adalah karya Aninto Hari yang berjudul “Nekat” dengan perolehan polling sebanyak 47 suara.(E1)

Wajah Baru Prestasi Baru?


Bersaing untuk menjadi kampiun di level lokal maupun internasional merupakan ambisi klub-klub dari Ingris, Spanyol, dan Italia. Tak sedikit mereka merogoh kocek untuk mendatangkan wajah baru guna menambah amunisi tim untuk mendulang prestasi tinggi



Musim transfer 2008-2009 kali ini termasuk ramai, bukan hanya perpindahan pemain namun pergantian pelatih pun menjadi sorotan publik pecinta liga Eropa. Para pemilik klub pun harus merogoh koceknya dalam-dalam demi mendapatkan pemain incarannya. Ada yg jadi pindah, namun tak sedikit juga yang gagal berseragam baru.

Kita mulai dari La Liga Primera, Barcelona tercatat paling banyak memboyong pemain baru musim ini. Setelah puasa gelar di 2 tahun terakhir, klub asal Katalan ini melakukan perombakan besar-besaran. Bintang-bintang lama yang dianggap tidak bersinar lagi seperti Ronaldinho, Deco, Zambrotta pun dilego. Sebagai gantinya, Alexander Hleb, Seydou Keita, Gerard Pique dan Daniel Alves diboyong ke Nou Camp dengan total keseluruhan sekitar 80 juta Euro. Ditambah pelatih baru ‘Pep’ Guardiola yang juga mantan pemain Barca di era 90-an.

Sementara rival abadi mereka, Real Madrid melakukan pembelian penting dengan mendatangkan playmaker timnas Belanda Rafael Van Der Vaart. Nampaknya sang pelatih Bernd Schuster lebih memilih mempertahankan ‘The Winning Team’, meskipun kegagalan mendatangkan CR7 dari MU masih menjadi penyesalan tersendiri bagi jajaran manajemen klub. Selain itu, mereka malah membiarkan pergi dua bintangnya yaitu Robinho yang dilego ke Manchester City, dan Baptista yang dijual ke AS Roma.

Dari Premiership, Chelsea terlihat paling aktif dibursa transfer. Dengan kekuatan finansial taipan Rusia Abramovic Chelsea semakin haus gelar. ‘Big Phil’ yang sebelumnya melatih timnas Portugal diboyong ke Stamford Bridge menggantikan Avram Grant. Deco, Bosingwa juga datang menyusul, sementara pemain ‘bermasalah’ seperti Shevchenko dibiarkan pergi.

Rival-rival seperti Liverpool, MU, dan Arsenal juga tak mau kalah. Samir Nasri dianggap pembelian berharga oleh Wenger. Dengan banderol 16 juta Poundsterling, pemain asal Marseille ini diharapkan mampu mendongkrak prestasi ‘The Gunners’ yang juga stagnan di 2 tahun terakhir.

Liverpool juga ikutan belanja, Robbie Keane serta Dossena diprediksi bakal bersinar di Anfield. Sementara ‘The Red Devils’ masih mensyukuri bertahannya bintang mereka Cristiano Ronaldo yang gagal bergabung dengan ‘El Real’. Untuk memperkuat lini depan, Sir Alex merekrut Dimitar Berbatov dengan merogoh kocek 31 juta Poundsterling, sungguh angka yang fantastis.

Liga Italia Jadi Sorotan

Tak bisa disangkal bahwa Premiership atau Liga Inggris merupakan liga terbaik saat ini. Dengan kekuatan finansial yang kuat, klub-klub asal Inggris mendominasi Eropa. Namun, dimusim 2008-2009 ini banyak kalangan menilai Serie A bakal kembali bersinar.
Ini ditandai dengan direkrutnya ‘The Special One’ Jose Mourinho oleh pemilik Inter Milan, Massimo Moratti. Walaupun di tiga musim sebelumnya ‘Nerrazurri’ masih termasuk sukses dengan menjuarai kompetisi domestik, namun kegagalan merajai Eropa ditengarai menjadi alasan utama Mancini dicopot.

Apalagi Inter sukses pula mendatangkan Amantino Mancini dari AS Roma, serta Quaresma dari Porto dengan biaya yang tidak sedikit. Dengan, skuad yang sebelumnya sudah memenangkan banyak gelar kecuali liga Champions, Inter diprediksi bakal merajai Eropa kali ini.

Salah satu daya tarik Serie A lainya adalah keberhasilan AC Milan mendatangkan seniman sepakbola asal Brasil yaitu Ronaldinho. Belum lagi kembalinya Shevchenko ke San Siro, dan datangnya Flamini serta Zambrotta. Walaupun di dua pertandingan awal ‘Rosonerri’ masih belum memetik kemenangan, namun pelatih mereka Carlo Ancelotti masih optimis timnya bakal merebut scudetto musim ini.

Patut kita tunggu kebangkitan ‘Si Nyonya Tua’ Juventus musim ini. Dengan bermodal pembelian Carvalho Amauri serta Poulsen dari Sevilla, Juve mulai menapak perlahan menjalani musim kebangkitan mereka. (E1)

Kegiatan Positif Di Bulan Ramadhan


Banyak cara untuk memperoleh pahala di bulan suci ini. Selain beribadah, pahala juga dapat diperoleh dengan mengisi kegiatan sehari-hari dengan berbagai hal positif lainnya seperti yang banyak dilakukan BEM, HIMA dan UKM Kampus Tercinta pada bula yang oenuh berkah ini.

Selama bulan Ramadhan banyak kegiatan sosial yang dilakukan oleh berbagai lembaga-lembaga yang ada, seperti Bakti Sosial (Baksos), buka bersama, Sahur on The Road dan lainnya. Nampaknya kesempatan positif ini tak akan dilewatkan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa (HIMA) serta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di kampus tercinta IISIP Jakarta.

Kegiatan yang dilakukan BEM sendiri bukan hanya mengadakan buka puasa bersama teman-teman mahasiswa serta pihak Rektorat Institut Ilmu Sosial dan Politik (IISIP) Jakarta, namun kegiatan yang diadakan adalah Baksos dan Sahur on The Road. Untuk Baksos yang semula direncanakan berlangsung pada Sabtu (20/9) baru dapat terlaksana Senin (22/9) di wilayah Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Mereka akan membagikan beras kepada warga sekitar sebelum berbuka puasa. Sedangkan untuk Sahur on the road rencananya akan dilaksanakan Rabu (24/9) di wilayah Jagakarsa. Hal ini dilakukan guna semakin menumbuhkan rasa empati terhadap warga yang membutuhkan bantuan.

Bukan hanya BEM saja yang melakukan kegiatan sosial semacam ini. Lembaga Dakwah Kampus (LDK), salah satu UKM yang ada di IISIP Jakarta, turut mengadakan SANLAT (Pesantren Kilat) dengan tema ”SANLAT DESIGN GRAFIS”. Mereka memiliki konsep acara yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Selain mengadakan kegiatan yang dapat menambah keimanan selama bulan Ramadhan, SANLAT kali ini dilengkapi dengan adanya pelatihan Design Grafis yang diberikan secara gratis bagi para pesertanya. Selain itu peserta SANLAT kali ini bisa mendapatkan sertifikat karena telah berpartisipasi dalam pelatihan Design Grafis.

Ade Ifansyah, Ketua Panitia, menuturkan tujuan diadakannya kegiatan SANLAT DESIGN GRAFIS ini selain meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan pemahaman tentang Islam, juga bertujuan agar mahasiswa dapat memperoleh ilmu baru yang bermanfaat, yaitu mengetahui bagaimana cara-cara mendesain. Acara ini diadakan pada 20-21 September 2008 bertempat di SDIT Nurul Fikri Kelapa Dua, Depok.

Tidak hanya LDK yang mengadakan kegiatan SANLAT DESIGN GRAFIS dan BEM yang mengadakan BAKSOS serta Sahur on The Road, Himpunan Mahasiswa Jurnalistik (HIMAJUR) juga mengadakan acara yang selalu diselenggarakan setiap tahunnya, yaitu acara yang bertajuk BUBAR atau buka bersama. BUBAR ditujukan untuk seluruh anggota aktif maupun pasif HIMAJUR.

Saat ditemui oleh Epicentrum, Galih sang ketua pelaksana BUBAR, mengatakan diadakannya BUBAR guna menjalin silaturahmi sesama anggota HIMAJUR yang aktif maupun pasif, mensolidkan antara senior dan juniornya, serta merangkul anak-anak 2008 yang akan bergabung menjadi anggota HIMAJUR kelak. Acara ini diadakan di ruang 2.4 pada Selasa (23/9), hanya dengan membayar uang sebesar Rp 20.000,-.

Tentunya kegiatan-kegiatan positif semacam ini akan banyak ditiru dan dimanfaatkan momen baiknya untuk menambah keimanan serta ketakwaan di Bulan Ramadhan. Terbukti kegiatan inipun dilakukan oleh HIMA dan UKM lainnya seperti HIMAPOL.(E2)

Mahasiswa Perlu LBHM Sebagai Payung Hukum


Mendapat nilai E akibat absen sebanyak tiga kali dari jumlah kehadiran atau pun gagal dalam ujian akhir itu soal biasa di kampus ini. Namun, apa jadinya kalau nilai E didapat dari hasil pemalsuan Surat Izin Menempuh Ujian (SIMU) dengan alasan “terpaksa”. Ini lah yang terjadi pada 32 mahasiswa IISIP Jakarta, mereka saat ini membutuhkan payung hukum kemahasiswaan.

Dengan adanya kasus pemalsuan Surat Ijin Mengikuti Ujian (SIMU) yang dilakukan 32 mahasiswa IISIP Jakarta, membuat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Badan Permusyawaratan Mahasiswa (BPM) berniat membentuk Lembaga Badan Hukum Mahasiswa (LBHM) yang berfungsi memberikan mediasi kepada mahasiswa dari permasalahan yang terjadi di kampus.

Meski belum resmi terbentuk, beberapa gerakan sudah dimulai sebagai sinyalemen akan terbentuknya LBHM IISIP. Payung hukum mahasiswa ini nantinya akan diisi BPM, BEM, HIMA dan UKM sebagai tulang punggung yang tetap bernaung dibawah KM-IISIP Jakarta. Rencana membentuknya LBHM ini baru diusulkan pada pihak mahasiswa terlebih dahulu. Presidem BEM Adang menjelaskan jika seluruh mahasiswa sudah memiliki satu tujuan dan persamaan baru akan diusulkan pada pihak kampus.

Kedepannya LBHM diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi seluruh mahasiswa IISIP Jakarta. Jadi pembentukan LBHM ini yaitu sebagai perintis atas kefakuman-kefakuman yang ada di kampus tercinta IISIP Jakarta dengan upaya untuk membangkitkan kembali serta mensolidkan seluruh mahasiswa IISIP Jakarta.

Mengenai kasus SIMU ini, sebelum melangkah lebih jauh lembaga yang digadang-gadang akan memediasi mahasiswa IISIP berupaya berpandangan objektif dalam menilai permasalahan yang ada. Lebih lanjut, kedua belah pihak baik Rektorat IISIP maupun mahasiswa yang terkait membenarkan kasus yang belakangan ramai terdengar setelah dilakukan kroscek.

Lebih lanjut, langkah awal yang ditempuh bakal payung hukum mahasiswa ini adalah mengadakan komunikasi dengan 32 mahasiswa yang terkait kasus SIMU pada 13 dan 16 September 2008 lalu. Namun, langkah tersebut tidak membuahkan hasil positif, pasalnya dari ke-32 mahasiswa tersebut tidak lebih dari 5 orang yang hadir sehingga menyulitkan mediasi yang akan dilakukan dengan Rektorat IISIP kedepan sulit dilakukan.

Sementara pihak BEM dan BPM sebagai pengangungjawab LBHM menyayangkan kesalahan sistem yang dilakukan kampus dalam memberikan sangsi. Pasalnya, sangsi yang dijatuhkan bukan berupa sangsi administrasi, melainkan sangsi akademik seperti memberikan nilai E pada semua mata kuliah disemester lalu.

Sebagai sanksinya, mata kuliah yang telah diambil semester lalu dianggap ”hangus” dan harus diulang pada semester Gasal 2008 ini. Tentu hal itu sangat merugikan mahasiswa yeng bersangkutan, apalagi dengan kesalahan yang dilakukan.

Dengan begitu, sanksi yang diterima ke-32 mahasiswa tersebut sangat memberatkan. Oleh sebab itu LBHM akan memperjuangkan sanksi yang diberikan kampus terhadap mahasiswa bersangkutan. ”Kan sayang bagi mahasiswa yang akan skripsi atau udah semester akhir, dengan adanya sangsi tersebut akan sangat menghambat mereka,” ujar Adang.

Disisi lain upaya serupa tengah dilakukan BEM untuk memberikan mediasi kedua pihak untuk meninjau ulang sangsi yang diberikan, ternyata kampus menolak tawaran untuk peninjauan kembali atas sangsi yang diberikan. Apalagi kampus terlanjur mengeluarkan Surat Keputusan (SK) untuk kasus yang terjadi. Apabila membicarakan soal SK maka membicarakan soal hukum lagi, sehingga sampai saat ini belum adanya tanggapan positif dari pihak kampus atas kasus yang menimpa ke 32 mahasiswa IISIP Jakarta.(E1)

Million: “Masyarakat Bisa Kembangkan Daerah dengan Tabungan”


Million Sekarsari gadis belia yang terlahir 22 tahun silam di Jakarta, tepatnya pada tanggal 26 April 1986 kehidupannya sontak berubah ketika terpilih dalam ajang Abang dan None Jakarta 2008 pada 4 Juli 2008 lalu. Pasalnya pemilik tinggi badan 165 sentimeter dan berat badan 55 kilogram ini mempunyai tugas baru sebagai Duta Pariwisata selama satu tahun kedepan.

Sebagai None Jakarta 2008, Million masih tercatat sebagai salah satu mahasiswa Strata Satu di London School of Public Relations Jakarta dengan mengambil studi Public Relation. Kepada Epicentrum dia pun bercerita tentang perasaanya ketika terpilih sebagai None Jakarta, “Aku tidak menyangka sama sekali sewaktu namaku disebut sebagai pemenang. Aku yang benar-benar gugup, apalagi sewaktu jawab pertanyaan dari dewan juri, aku semapat stack,” aku Million yang tak mengira kalau nomor urut yang dikenakannya akan disebut oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

Rasa gugup itu pun cepat berlalu, sebab dirinya mampu menyelesaikan jawaban yang dilempar oleh dewan juri pada malam itu. “I’ve try my best, meski sempat melakukan sedikit kesalahan,” katanya.
Setelah terpilih menjadi None, Million malam itu langsung disibukkan dengan kegiatan pertamanya sebagai Duta Pariwisata. Million malam itu langsung tancap gas menuju studio Global TV guna meladeni wawancara di salah satu program tayangan televisi swasta tersebut.

Disisi lain, Million juga tergabung dalam grup band yang telah dirintisnya sejak di bangku sekolah. “Dari SMA aku sudah ngeband sama taman-teman aku dan sampai sekarang aku masih aktif ngeband sebagai vokalis rangkap bermain keyboard,” ungkap Million.

Lebih jauh Million bercerita tentang obsesi dirinya kelak untuk menjadi presiden RI. Bahkan gadis murah senyum ini mengaku tidak tertarik untuk memasuki dunia entertainment, “Aku mikirnya kalau saja aku mau masuk entertain, toh aku sudah punya band justru di Abnon ini aku jadikan peluan sebagai pintu masuk ke dunia politik karena dari kecil aku terobsesi banget untuk menjadi presiden,” imbuhnya.

Ketika ditanya mengenai kebiasaan menabung di bank, menurutnya menabung merupakan suatu hal yang baik terutama buat masa depan. “Tapi kalau misalnya masih ada orang yang menyimpan uang dibawah bantal, maka yang nomor satu harus diingat adalah tingkat keamanannya,” jelas Million mengingatkan.

Untuk itu None Jakarta ini menyarankan agar masyarakat mulai menabung di bank yang sudah dijamin keamanannya dan mendapat banyak manfaat dari tabungan, ”Daripada menyimpan uang dibawah bantal dan nggak dapat bunga atau malah uang yang dibawah bantal bisa hilang,” katanya.

“Soal BPD saat ini yang pasti buat pemasukan daerah itu sendiri dan seharusnya masyarakat bisa membanggakan daerahnya sendiri dengan berpartisipasi turut menabung di BPD,” papar Million yang bangga akan bank daerah dari tanah kelahirannya mampu menunjukkan kredibilitas Jakarta sebagai ibukota pemerintahan, perekonomian dan segala macam hal lainnya.(E1)

Bergelut di Balik Layar


Begitu banyak dosen yang mengajar di IISIP, Jakarta. Namun hanya sebagian dari mereka yang memang praktisi di bidang Jurnalistik. Salah satu dari dosen tersebut adalah Dedet R. Bur.

Dosen jebolan S1 IISIP tahun 1987 ini memang mumpuni di bidang Jurnalistik, begitu banyak pengalaman yang bisa dijadikan contoh bagi mahasiswa yang tertarik terjun dalam bidang jurnalistik. Terbukti dari perjalanan kariernya yang memang tak lepas dari hiruk pikuk dunia jurnalis.

Akan tetapi pekerjaan yang digelutinya sekarang ini memang jauh dari karya tulis menulis yang biasa dilakukan oleh alumni-alumni jurnalistik jebolan IISIP, melainkan lebih kepada pekerjaan di balik layar.

Pekerjaan awal pria yang akrab disapa Bang Dedet ini, yaitu sebagai Kepala Redaktur di Radio swasta di Jakarta. Hal itu dijalaninya ketika beberapa kawannya mengajak dirinya untuk mendirikan radio humor, dimana kala itu radio-radio di Jakarta jarang bahkan bisa dikatakan tidak ada yang ber-genre humor. “Waktu itu saya dan teman-teman mengganti nama Radio Suara Kejayaan (SK), menjadi SK dengan arti bahwa SK bukanlah Suara Kejayaan tetapi Suka Ketawa atau apapun artinya pokoknya kita menamakan radio tersebut dengan radio Humor, yang resmi didirikan tanggal 24 Januari 1987,” terang Dedet.

Dari radio tersebut, ayah dari dua orang anak ini banyak melahirkan bintang lawak radio, salah satunya yang terkenal ialah Patrio (Parto, Akrie dan Eko). Cukup lama pria yang berpostur tubuh tinggi tegap ini menekuni pekerjaannya di radio humor tersebut, “Lumayan lama saya di radio SK dari tahun 1987-1995, tapi ketika saya mendapat tawaran kerjasama di RCTI dan saya juga merasa sudah cukup membangun radio SK, maka saya memutuskan keluar dari radio tersebut dan bekerjasama dengan RCTI, di RCTI saya ditawarkan menjadi konseptor,” ungkapnya.

Di tahun 1993, Dedet mendapat tawaran untuk mengajar di IISIP dari AM. Hoetasoehoet yang tak lain Rektor IISIP pada saat itu. Tawaran tersebut tak langsung diterimanya hingga Omar Abidin Gilang yang kini menjabat Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan yang juga sahabat dekat Dedet datang membujuknya. Alhasil, setelah 3 bulan befikir Dedet akhirnya memutuskan untuk menerima tawaran sebagai dosen IISIP. “Alhamdulillah sampai sekarang saya masih mengajar disini,” ungkap suami dari Nany Subandya.

Dari sekian banyak pekerjaan yang menyita waktunya, anak ke lima dari tujuh bersaudra ini masih tetap menyempatkan diri untuk berkumpul dengan anak dan istrinya, “Walau saya sering disibukan dengan pekerjaan, saya dan istri sepakat bahwa hari Sabtu-Minggu dan hari libur lainnya harus disisakan untuk keluarga, jadi minimal seminggu sekali saya menghabiskan waktu saya dengan anak dan istri dirumah,” katanya.
Selain kerjasama dengan RCTI dan mengajar sebagai dosen di IISIP, Dedet juga memiliki beberapa usaha lainnya, yaitu mendirikan 4 perusahan radio-radio lokal yang tersebar di 4 daerah di Indonesia dan juga 3 perusahaan Event Organizer (EO) bersama kawan-kawanya.

Tetapi dari banyaknya perusahaan tersebut, dia percayakan dikelola oleh orang-orang kepercayaannya terutama usahanya dalam dunia Radio, “Saya tuh orangnya mudah percayaan sama orang lain jadi dari keempat radio yang saya punya semuanya saya percayakan kepada orang-orang kepercayaan saya, jadi saya tinggal menunggu laporannya saja,” lanjut dosen yang mempunyai cita-cita menjadi politikus ini.

Tidak hanya bergelut dibidang radio saja, Dedet juga sempat membuat 2 buah film dokumenter yang mengkisahkan “Tentang Badui” dan “Anak Mentawai”, kedua film tersebut dibuat bersama dengan teman-temannya, “Dari mulai setting tempat, ide cerita, sutradara, cameraman, saya semua yang pegang,” aku Dedet kepada Epicentrum
Pria yang terkesan cuek ini pun tidak merasa bosan dengan bidang yang digelutinya, “Rasa bosan atau jenuh pasti ada tapi buat saya itu wajar, ya mau gimana lagi saya menyukai pekerjaan saya ini,” terang Dedet yang memilih menyibukkan diri di kampus guna mengusir rasa bosan.

Dari sekian banyak yang digelutinya, masih ada satu keinginan dosen yang biasa memegang mata kulia Auvi ini yang belum terpenuhi, yaitu membangun sekolah untuk orang miskin. “Kalau maslah proposal dan konsep sudah ada, tinggal bangunan sekolahnya saja yang belum,” jelasnya sekaligus menutup perbincangan dengan Epicentrum.(E1)

Memajukan Gerakan Mahasiswa dengan Taktik Mengintervensi Pemilu 2009

Jika musuh tidak mau menyerah,
maka dia harus dihancurkan![Maxim Gorkhy]


Tulisan ini hendak menjadi landasan berpikir bagi gerakan mahasiswa Indonesia yang oleh banyak pengamat dianggap telah mengalami dis-orientasi, krisis kepercayaan dari rakyat, bahkan telah kehilangan Elang gerakannya—tidak segarang tahun 1998, dan sebagainya. Setidaknya udah begitu banyak konsolidasi nasional dilakukan oleh kawan-kawan tetapi belum berujung pada jalan keluar dari problem gerakan saat ini, karena selama ini konsolidasi masih sebatas ajang seremonial belaka, saling kenal dari kawan-kawan berbagai daerah [outputnya terkadang hanya tukar-menukar no.Hp] dan yang paling parahnya malah menimbulkan fragmentasi.

Kupikir kita berkumpul bukan sekedar menghabiskan energi kita termasuk sumber daya logistik tampa melahirkan sebuah jalan keluar bagi kebuntuan gerakan mahasiswa. Makanya, kuharap konsolidasi nasional ini bisa menjadi ajang membangun perdebatan strategi-taktik untuk memajukan gerakan mahasiswa—semoga.

Perjuangan mahasiswa tahun 1998 yang diagung-agungkan sebagaian kawan-kawan, sebagian lagi mencelanya sebagai gerakan yang gagal karena tidak mampu melahirkan perubahan mendasar; kesejahteraan bagi Rakyat. Tapi, bagiku mengandung segi-segi positif dan negatif bagi perjuangan mahasiswa dan rakyat Indonesia kedepan, tapi perlu di tekankan disini bahwa segi positif dan negatif bukanlah hal yang harus ditangisi disini tetapi merupakan material yang menyebabkan gerak—menurut filsafat.

Yang di maksud segi-segi positif dari perjuangan mahasiswa tahun 1998 disini antara lain; [1] berhasil menjatuhkan symbol kediktatoran rezim orde baru—Soeharto lewat aliansi mahasiswa-rakyat [buruh-tani-kaum miskin perkotaan], hal ini semakin membuka perspektif gerakan mahasiswa bahwa untuk menuntaskan perjuangan ini—reformasi total harus ada aliansi strategis gerakan mahasiswa dan rakyat.

[2] walaupun tidak tuntas telah mampu merubah struktur politik—maksudnya membuka ruang-ruang demokrasi seperti kebebasan pers, kebebasan membangun organisasi massa, pertemuan politik, dan pemilu multi partai tahun 1999 meskipun harus diakui bahwa ini masih dalam syarat-syarat demokrasi borjuis.

[3] telah meluaskan aksi massa sebagai metode perjuangan bagi massa rakyat [4] meluaskan kesadaran kritis/politik selama 32 tahun floating mass meskipun masih terkadang tingkat kesadaran politik ini masih sangat rendah dan mudah dimanipulasi elit politik.

Sedangkan segi-segi negatifnya adalah; [1] Kelemahan strategi taktik; membuat mahasiswa tidak mampu membangun struktur politik alternatif bersama gerakan rakyat sehingga kepeminpinan politik –baca; transisi demokrasi- di telikung oleh borjuis reformis palsu.

[2] Fragmentasi gerakan, karena kesalahan memandang dan menyimpulkan situasi ekonomi-politik yang berkembang contoh dalam kasus menentukan sikap terhadap pemilu 1999[3] kelemahan ideologi gerakan membuat gerakan mahasiswa tidak cukup kuat bertahan di tengah liberalisasi politik dan perkembangan politik yang begitu cepat.
Nah, dari segi-segi positif inilah kami berpandangan bahwa gerakan mahasiswa kemudian mengalami kemunduran drastis dalam hal kemampuan mobilisasi dan kualitas gerakan [ideologi-politik-organisasi].

Situasi ini semakin diperparah oleh tidak adanya konsolidasi—dalam makna penyatuan gerakan sehingga sulit menentukan –atau membaca dinamika politik yang ada. Yang marak terjadi—terutama jakarta adalah[1] Gerakan mahasiswa sangat latah dengan situasi politik yang ada—baca; bersandar pada momentum.

[2] karena kelemahan diatas, gerakan mahasiswa terjebak pada pragmatisme; ideologi Kei—makelar politik marak di tingkatan aktivis dan organisasi mahasiswa organisasi—komite aksi yang tidak memiliki prinsip organisasi yang kuat.

13 Oktober 2008

Dua Unit Xenia Untuk Abang dan None 2008


Tabuhan gendang musik Marawis dan pendaran cahaya lampu ikut menyemarakan Malam Final Pemilihan Abang dan None DKI Jakarta 2008, di Jakarta Converence Center, 4 Juli 2008. Malam itu sedikitnya 36 finalis Abang dan None yang berasal dari berbagai penjuru Jakarta mulai dari Jakarta Pusat, Selatan, Barat, Timur, hingga Kepulauan Seribu bersaing dengan unjuk kecerdasan untuk menjadi Abang dan None DKI Jakarta 2008.

Dalam kesempatan ini Bank DKI sebagai salah satu satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada di lingkungan pemerintah provinsi DKI Jakarta, turut mendukung program pemilihan Abang dan None DKI Jakarta 2008. Dua unit mobil Daihatsu Xenia sebagi hadiah utama pemenang Abang dan None disumbangkan Bank DKI sebagai wujud dukungan Bank DKI yang juga merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR), untuk menyemarakan hari jadi DKI Jakarta ke-481.

Di sisi lain, Direktur Utama Bank DKI Winny E. Hasan menjelaskan disamping bertujuan untuk menyemarakan Malam Final Pemilihan Abang dan None DKI Jakarta 2008 yang juga bertugas sebagai Duta Pariwisata Jakarta nantinya yang mempromosikan Jakarta sebagai Service City, Bank DKI juga berkesempatan mengkampanyekan program Senyum (Service Excellence Yang Utama).

“Disini Bank DKI ingin memanfaatkan Corporate Social Responsibility diwujudkan dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang saat ini dapat dilihat ada stan Bank DKI yang bertujuan untuk lebih dekat ke masyarakat khususnya generasi muda dan para calon Abang dan None ini,” jelas Winny.

Tak cukup sekerdar berkampanye dengan Senyum saja, pada kesempatan itu pula Bank DKI menawarkan produk-produknya dengan cara yang lebih ramah dan dengan senyum. “Program senyum ini memang sudah merupakan program di Bank DKI untuk tahun ini dalam rangka meningkatkan service excellence,” jelas Winny sekali lagi.

Keluar sebagai juara 1 Abang dan None DKI Jakarta 2008, adalah pasangan “Abang” Medha Satyarengga (Jakarta Pusat) dan “None” Million Sekarsari (Jakarta Barat) yang masing-masing berhak memperoleh satu unit mobil Daihatsu Xenia persembahan dari Bank DKI sebagai bank Terbaik dan Membanggakan.(Eol-1)

16 April 2008

Herlina Trisnawati Tiba di Tanah Air


TANGERANG-Epicentrum: Seorang TKI asal Jawa Timur, Herlina Trisnawati, 27, yang luput dari hukuman mati di Malaysia tiba di Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten Rabu (16/4) sekitar pukul 15.40 WIB.

Herlina yang menggunakan kerudung hitam corak putih dan baju kemeja puti jaket bahan katun warna hitam, mengatakan, sangat gembira karena terbebas dari hukuman gantung akibat kasus penganiayaan terhadap majikannya di Malaysia.

Herlina menuturkan saat sidang putusan digelar, majelis hakim di Malaysia menjatuhkan hukuman mati namun setelah banding, TKI yang mengaku belum menikah tersebut mendapatkan keringanan hukuman selama tujuh tahun delapan bulan.

Herlina yang didampingi sejumlah petugas Departemen Luar Negeri dan staf Kedubes Indonesia untuk Kuala Lumpur tiba di Terminal 2-D kedatangan luar negeri Bandara Soetta menggunakan pesawat Garuda nomor penerbangan 821 jadwal 15.40 WIB tujuan Kuala Lumpur - Jakarta.

Selanjutnya Herlina dibawa ke kantor Direktorat Perlindungan TKI dan Badan Hukum Indonesia di Jakarta menggunakan kendaraan kijang berwarna biru tua bernopol B-7482-BS. (Ant/OL-06/E1)

PSSI Ingin Pengesahan PD Baru Tidak 4 Mei 2008


JAKARTA--Epicentrum: PSSI bersedia memaskukan semua permintaan FIFA ke dalam draf akhir revisi Pedoman Dasar (PD). Namun, PSSI berniat melobi Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) sebagai perpanjangan tangan FIFA agar pengesahan draf menjadi Pedoman Dasar yang baru melalui musyawarah nasional luar biasa (munaslub) tidak dilakukan tanggal 4 Mei 2008.

Demikian pernyataan Wakil Ketua Umum PSSI Nirwan Dermawan Bakrie saat konferensi pers di sekretariat PSSI, Rabu (16/4).

Menurut Nirwan, FIFA meminta PSSI mengurangi jumlah hak suara dalam musyawarah nasional/musyawarah nasional luar biasa dari 627 menjadi 127 suara. FIFA, lanjutnya, mengharuskan pemilihan anggota Komite Eksekutif dilakukan melalui munas bukan ditunjuk langsung oleh Ketua Umum PSSI.

Sedangkan untuk status pelaku kriminal, PSSI setuju dengan FIFA. Namun, PSSI masih ingin mendefinisikan terlebih dahulu istilah kriminal.

Nirwan mengatakan, Komite Legal PSSI sedang membahas hal tersebut dengan Komite Legal AFC. PSSI, lanjutnya, akan mematuhi hasil pertemuan itu. "Kami akan memenuhi semua permintaan AFC sebagai lembaga yang ditunjuk FIFA mengurus masalah Pedoman Dasar PSSI. Kami akan mengirimkan draf final revisi Pedoman Dasar ke AFC, Rabu (23/4) depan. Namun, kami tetap mendesak AFC agar pengesahan draf revisi tidak dilakukan 4 Mei. Sebab, semua anggota Komite Eksekutif dan pengda-pengda harus turun langsung menyosialisasikan hasil perubahan ini sebelum munaslub kepada anggota-anggota," ujar Nirwan.

Ia menjelaskan, melakukan sosialisasi langsung ke-627 pemilik hak suara tentunya membutuhkan waktu sehingga sulit memenuhi tenggat AFC yakni 4 Mei. "Sosialisasi harus dilakukan sebelum munaslub. PSSI tidak ingin draf yang sudah disetujui FIFA dan AFC ditolak oleh anggota ketika munaslub digelar," lanjutnya.

Nirwan menambahkan, munaslub untuk mengesahkan draf revisi yang sudah disetujui FIFA akan diikuti 627 anggota sesuai dengan Pedoman Dasar sebelum revisi. Setelah itu, PSSI harus menggelar munas memilih pengurus baru termasuk mencopot Nurdin Halid dari posisi Ketua Umum PSSI 2007-2011.

"Batas waktu munas adalah tiga bulan sejak munaslub. Yang berhak memilih dalam munas ini adalah ke-127 anggota seperti yang diinginkan FIFA," lanjutnya.

Sementara itu, mantan Ketua Bidang Organisasi PSSI Tondo Widodo mengatakan sosialisasi pengurangan hak suara seharusnya dilakukan sesudah munaslub.

"Sosialisasi sebelum munaslub justru melanggar aturan organisasi. Lagipula, ke-627 anggota itu tidak akan keberatan jika haknya dikurangi sebab ini sudah menjadi permintaan FIFA. Ini hanya akal-akalan PSSI untuk mempertahankan Nurdin," ujarnya. (IR/OL-06/E1)

14 Maret 2008

Spesies Burung Baru Ditemukan di Kepulauan Togian


CIBINONG—Epicentrum: Tim peneliti dari Perhimpunan Ornitologi Indonesia (IdOU), Pusat Informasi Lingkungan Indonesia (PILI) dan LIPI menemukan spesies baru burung Kacamata Togian (Zosterops somadikartai) di Kepulauan Togian, Teluk Tomini, Provinsi Sulawesi Tengah.
Spesies ini hanya ditemukan di pesisir beberapa pulau kecil di Kepulauan Togian yaitu Pulau Malenge, Pulau Batudaka dan Pulau Togian, kata Ketua Tim Peneliti, M Indrawan di Puslibtang Biologi LIPI, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat.
Burung Kacamata Togian pertama kali ditemukan dalam sebuah ekspedisi pada tahun 1996 oleh Indrawan dan Sunarto, peneliti lapangan dari Universitas Indonesia UI).
"Kami melakukan observasi lapangan sejak tahun 1997 hingga 2003," katanya.
Sementara deskripsi mengenai jenis baru ini diselesaikan bekerjasama dengan ahli taksonomi dari Michigan State University, Amerika Serikat, Dr Pamela Rasmussen, yang mengamati spesies burung Asia.
Penemuan ini kemudian dipublikasikan dalam jurnal ornitologi terkemuka di AS, Wilson Journal of Ornithology edisi Maret 2008.
Burung Kacamata merupakan kumpulan spesies yang bertubuh kecil, berwarna kehijauan dan umumnya memiliki lingkar mata berwarna putih. Jenis burung ini sangat aktif bergerak dalam kelompok-kelompok kecil.
Indonesia memiliki berbagai spesies Kacamata atau Zosterops. Berbeda dengan spesies Kacamata lain, Kacamata Togian tidak memiliki lingkaran putih di sekeliling mata. Mata berwarna kemerahan dan warna paruh lebih kemerahan dibanding spesies Kacamata lain.
Sayangnya, spesies baru ini harus langsung dimasukkan dalam kategori satwa terancam punah berdasarkan kriteria International Union for the Conservation Nature and Natural Resources (IUCN).
Penggolongan tersebut dilakukan atas fakta bahwa habitat spesies baru tersebut kurang dari 5.000 kilometer persegi, populasinya terfragmentasi, hanya ditemukan di tiga pulau yaitu Malenge, Batudaka dan Togian, serta area dan kualitas habitatnya terus berkurang.
Namun Indrawan mengaku, belum tahu jumlah populasi burung tersebut. "Kami tengah melakukan penelitian lebih lanjut untuk hal itu," katanya.
Dengan penemuan spesies endemik baru ini, Kepulauan Togian telah memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai daerah burung endemik, karena berdasar kriteria BirdLife International, dibutuhkan dua spesies endemik agar suatu daerah ditetapkan menjadi daerah burung endemik.
Sebelumnya tim Indrawan juga telah menemukan spesies burung hantu di kawasan hutan Kepulauan Togian yang diberi nama Ninox burhani.
Sementara itu, pakar taksonomi senior, Prof Dr Soekarja Somadikarta --yang namanya diabadikan untuk nama spesies burung baru tersebut-- mengatakan, penemuan tersebut disambut luar biasa oleh dunia.
"Penemuan satu jenis burung saja itu luar biasa karena jarang. Burung lebih cepat habis atau punah karena banyak penggemarnya," kata Somadikarta yang juga menjadi Presiden Kehormatan untuk Internatioal Ornithological Congress XXV di Brazil.
Di Indonesia ada 1.598 spesies burung, belum termasuk spesies yang baru ditemukan ini, sedangkan di seluruh dunia ada sekitar 10.000 spesies burung.
Dari spesies burung yang ada di Indonesia tersebut, sebagian besar ditemukan di kawasan Indonesia Timur.(Ant/OL-06/E-1)

KPU Jatim Buka Tender Logistik Pilkada


SURABAYA--Epicentrum: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur membuka lelang logistik untuk persiapan pemilihan gubernur Jawa Timur yang akan berlangsung 25 Juni 2008 mendatang.
"Meski masih beberapa bulan lagi, KPU Jatim mulai menyiapkan logistik, dengan membuka lelang terbuka," kata Anggota KPU Jatim Didik Supriyanto kepada wartawan di Surabaya, Jumat (14/3).
Diantara logistik yang disiapkan adalah alat pencoblosan, tinta, formulir pemilih, gembok, sampul, segel kertas suara dan alat kelengkapan TPS.
Untuk mempersiapkan pengadaan logistik itu, KPU membuka tender secara terbuka untuk perusahaan yang memiliki keinginan dalam pengadaan barang itu.
Pihak KPU Jatim menyiapkan anggaran pengadaan logistik ini sebesar Rp75 miliar, dana itu diambilkan dari dana APBD jatim yang masuk ke KPU. Pada akhir April diharapkan sudah mendapatkan perusahaan yang siap membuat logsitik tersebut, sehingga awal Mei sudah bisa didistribusikan ke seluruh daerah di Jawa timur. (FL/OL-06/E-1)

Bhakti Investama Lepas Adam Air


JAKARTA--Epicentrum: PT Global Transport Service yang merupakan anak perusahaan PT Bhakti Investama Tbk menarik 50% saham PT Adam Sky Connection (Adam Air).
“Wakil GTS di manajemen Adam Air Gustiono Kustianto menjelaskan, alasan utama pelepasan saham itu antara lain karena tidak adanya perbaikan safety di maskapai tersebut. "Dari sejak kita masuk tidak ada perbaikan," ujar Gustiono yang juga Wakil Direktur Utama Adam Air merangkap Direktur Keuangan Adam Air, di Jakarta, Jumat (14/3).
Selain itu, Adam Air juga dinilai tidak transparan dalam pengelolaan manajemen. Padahal, ujarnya, semestinya Adam Air menerapkan good corporate governance jika ingin berkembang lebih baik.
Namun Gustiono belum memastikan kapan penarikan investasi itu akan dilakukan.
Bhakti Investama membeli 50% saham Adam Air April 2007 lalu. Pembelian dilakukan melalui konsorsium. Saham GTS senilai Rp147,5 miliar atau 19% dan investor lain, Five Star 31%.
Perwakilan Adam yang lainnya, yaitu Direktur Komunikasi Danke Drajat, kabarnya juga sudah ditarik kembali ke stasiun milik Rajawali Citra Televisi Indonesia yang masih satu grup dengan Bhakti Investama, RCTI. (Slv/OL-2/E-1)

12 Maret 2008

Perlu Dibangun 70 Waduk untuk Atasi Banjir


SOLO--Epicentrum: Pemerintah harus membangun sekitar 70 waduk di sepanjang daerah aliran Bengawan Solo untuk membebaskan jutaan warga di bagian hilir dari banjir yang terjadi setiap musim hujan.
Menurut Menteri Pekerjaan Umum (PU) Joko Kirmanto di Solo, Rabu (12/3), selain membangun waduk, untuk mencegah banjir juga harus dilakukan penanganan konservasi lingkungan hutan di sepanjang daerah aliran sungai.
Oleh karena itu, dia minta para kepala daerah duduk bersama untuk menyatukan visi di dalam program penanganan banjir secara terpadu. Dengan demikian langkah yang diambil bisa sinergi dan pelaksanaannya tidak memunculkan kerancuan.
Dia juga mengharapkan segera dibuat master plan untuk pengelolaan sungai dan konservasi lingkungan di sepanjang daerah aliran sungai tersebut. "Harus ada penyatuan visi dan master plan yang pasti. Jangan sampai banjir terus terjadi ketika musim hujan dan kemudian mengalami kekeringan ketika kemarau tiba," katanya
Menteri PU juga menyatakan pemerintah pusat prihatin dengan masih banyaknya ruang di bantaran sungai yang digunakan untuk permukiman. Keberadaan permukiman menyalahi aturan dan merusak lingkugan sungai.
"Sebab fungsi bantaran sungai adalah untuk jalan air. Jadi harus dikosongkan. Karena itu, para bupati tidak boleh mengeluarka izin. Mestinya harus dibuatkan perda (peraturan daerah), lalu di tempelkan di alun-alun dan tempat terbuka lain sebagai peringatan agar masyarakat tidak lagi melanggar," ujar Menteri PU sembari menunjuk kasus pemukiman di sepanjang bantaran Bengawan Solo wilayah Bojonegoro, Jawa Timur, yang selalu diterjang banjir setiap musim hujan.
Dalam rapat koordinasi dengan 18 bupati dan wali kota Menteri PU juga mengingatkan agar mereka memberdayakan masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai sehingga warga tidak lagi bercocok tanaman semusim yang tidak mendukung pelestarian atau pengelolaan lingkugan. Mereka bisa menanam tanaman keras.
Sementara itu, Bupati Wonogiri Begug Poernomosi sebagai penguasa wilayah hulu Bengawan Solo menyatakan, penyelamatan lingkungan sekitar sungai tidak bisa ditunda lagi. "Harus dimulai sejak sekarang, semua kepala daerah di wilayah daerah aliran sungai harus duduk bersama dalam komando Menteri PU untuk menyikapi lingkungan sungai yang sudah rusak," ujarnya. (WJ/OL-01/E-1)

Bulls Kalahkan Jazz 108-96


CHICAGO--Epicentrum: Chicago Bulls membukukan kemenangan 108-96 atas tim tamu Utah Jazz, Selasa (11/3), untuk mempertahankan kesempatan merebut tempat di playoff Wilayah Timur.
Meski membukukan rekor 26-38, Bulls yang tidak tampil konsisten berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 1 1/2 game dari Atlanta untuk memperebutkan posisi kedelapan atau tempat terakhir di playoff Wilayah Timur.
"Kami beruntung bisa berada dalam posisi ini sekarang," kata Luol Deng dari Chicago.
"Kami hanya harus terus berusaha, meski kemenangan beruntun kami yang terbanyak hanya dua kali pertandingan. Kami harus terus bangkit dan membukukan banyak kemenangan beruntun."
Pemimpin klasemen Divisi Barat Laut Jazz harus mengakhiri lima kemenangan beruntun mereka dan rekor mereka pun menjadi 14-20.
Drew Gooden dari Bulls membukukan skor tertingginya musim ini dengan 24 poin. Ia juga merebut 10 rebound dan tiga blok.
Mehmet Okur menyarangkan 22 poin dan 18 rebound untuk Jazz, sedang Deron Williams menyumbang 20 poin dan 10 assist.
"Mereka cukup merepotkan kami sejak pertandingan dimulai," kata pelatih Utah Jerrt Sloan. "Mereka pantas dipuji."

* Indiana Pacers mengakhiri tiga kekalahan beruntun mereka dengan memetik kemenangan 114-107 saat menjamu Seatlle SuperSonics.
* Washington Wizards mengalahkan tim tamu Milwaukee Bucks 105-97.
* Portland Trail Blazers menyarangkan kemenangan 103-96 atas Minnesota Timberwolves. (Ant/OL-01/E-1)

Inter Terhempas dari 16 Besar Liga Champion


MILAN – Epicentrum: Sesuai prediksi sebelumnya hanya keajaiban saja yang bisa menyelamatkan Inter Milan untuk lolos ke babak selanjutnya. Klub yang berjuluk “I Nerazurri” itu takluk ditangan “The Reds” Liverpool (12/3), dini hari tadi.
Gol kemenangan Liverpool dibukukan oleh striker asal Spanyol, Fernando Torres di menit ke 18’ babak ke 2. Sebelumnya Inter Milan dipaksa bermain dengan 10 pemain setelah pemain bertahan mereka Nicholas Burdiso diganjar kartu merah.
“Kami bermain 60 menit dengan 10 pemain, dan kini kami bermain 10 pemain juga di San Siro,” kata Pelatih Inter Milan Roberto Mancini, pada jumpa pers sesaat setelah usai pertandingan kontra Liverpool di Stadion San Siro, Milan.
Kini Liverpool menyusul klub Inggris lainnya, yaitu Arsenal yang juga berhasil mengalahkan klub sekota Inter Milan yaitu Ac Milan. (Irf/E-1)

10 Maret 2008

Indosat Luncurkan Cyber Bus

JAKARTA--Epicentrum: PT Indosat Tbk (Indosat) di Jawa Tengah dan DIY bekerja sama dengan Perusahaan Otobus (PO) Nusantara meluncurkan Cyber Bus. Sarana transportasi bus umum pertama di Indonesia ini terdiri dari fasilitas bekerja dan akses multimedia mobile kecepatan tinggi.
C
yber Bus yang beroperasi di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta ini, memungkinkan penumpang dapat tetap bekerja dan terhubung dengan kantor secara online walaupun sedang dalam perjalanan jauh/luar kota, melalui berbagai perangkat mobile office yang disediakan dalam bus tersebut.
"Cyber Bus kami hadirkan untuk menjawab kebutuhan mobilitas yang tinggi bagi para eksekutif/pelaku bisnis yang sedang dalam perjalanan jauh/luar kota, namun dapat tetap bekerja dan terhubung dengan kantornya, baik melalui telekomunikasi suara, data, video maupun internet yang kami sediakan dalam bus tersebut," ujar Andi Samsul Hadi, Head of Central Java and DIY Region dalam siaran persnya, Senin (10/3).
Fasilitas akses data perkantoran didukung sepenuhnya oleh teknologi tinggi, antara lain Indosat 3.5G Broadband dengan teknologi HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) yang memberikan layanan data/internet dengan kecepatan hingga 3,6 Mpbs.Andi melanjutkan, berbagai fasilitas telekomunikasi yang disediakan dalam Cyber Bus ini antara lain, telepon dan faximili menggunakan kartu Matrix Indosat yang terhubung ke GSM modem dengan fitur voice dan fax.
Selain itu video conference dengan fasilitas Broadband 3.5G Indosat. Top management yang berada dalam Cyber Bus dapat melakukan video conference dengan kantornya.Cyber Bus juga terdiri dari Indosat Broadband 3.5G yang memiliki kemampuan akses email corporatebaik secara exchange server maupun POP3.
"Penumpang dapat melakukan download/upload data perusahaan dengan aplikasi server internal perusahaan," paparnya. Hal ini dimungkinkan karena Indosat Broadband memiliki fasilitas akses VPN.
Sebagai tahap awal, Cyber Bus itu akan melayani rute perjalanan eksekutif/pelaku bisnis Semarang-Magelang-Yogyakarta-Solo -Semarang. Sosialisasi Cyber Bus ini telah dilaksanakan melalui serangkaian program Road Show Cyber Bus yang diikuti oleh pelanggan Corporate Indosat, dengan menempuh berbagai rute. (Slv/MI/E1)

Madiun, Ngawi, dan Magetan Banjir, Waduk Kedungbrubus Jebol


MADIUN--Epicentrum: Belasan desa di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Madiun, Ngawi, dan Magetan dilanda banjir, akibat hujan yang turun sejak Minggu (9/3) malam hingga Senin (10/3) dini hari.

Air Waduk Kedungbrubus di Dusun Kedungbrubus, Desa Bulu, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun meluap dan merendam rumah sembilan keluarga. Selain, merendam rumah-rumah warga, air dari waduk Kedungbrubus tersebut juga menggenangi lahan pertanian di sekitar waduk.

Bripka Parno, petugas piket di Polsek Pilangkenceng, Senin (10/3) mengatakan, air waduk mulai luber ke luar sekitar pukul 19.00 WIB, bertepatan dengan turunnya hujan.

Sembilan rumah yang terendam milik keluarga Sukimin, 51, Sakri, 48, Sadino, 55, Nyoto, 49, Sarijan, 50, Suratman, 51, Rusmini, 55, Sadimin, 50, dan Supriono, 48.

"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa lubernya air Waduk Kedungbrubus," ujar Parno.

Sementara itu, sedikitnya sepuluh desa di Kabupaten Ngawi dan satu desa di Kabupaten Magetan juga dilanda banjir. Desa-desa itu memang merupakan daerah langganan banjir.

"Banjir kali ini adalah luapan dari Kali Ulo," kata Zaenal, warga Desa Simo, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi.

Di Kecamatan Kwadungan sedikitnya ada enam desa yang rumah dan sawah milik warga yang terendam air. Desa-desa itu adalah Desa Simo, Tirak, Sumengko, Purwosari, Dinden, dan Kendung.

"Air di Dusun Sumberrejo, Desa Semo antara 50 cm hingga 80 cm, dan siang ini air mulai masuk beberapa rumah warga.

Pardi, 40, warga Dusun Sumberejo, mengatakan rumahnya kemasukan air setinggi dada orang dewasa, sekitar satu meter. "Air di rumah saya setinggi dada," katanya sambil menunjuk dadanya.

Pardi dan beberapa warga Sumberejo lainnya memanfaatkan banjir kali ini untuk mencari rezeki dengan menyewakan gerobak sebagai pengangkut sepeda motor yang akan menyeberang ke desa lain. Pasalnya, jalan yang menghubungkan Kajang, Kabupaten Madiun dengan Kabupaten Ngawi lewat Kwadungan terputus banjir. "Sekali antar ongkosnya Rp5.000 per orang/kendaraan," katanya.

Sementara itu banjir di Kecamatan Kartoharjo melanda Desa Jajar. Gedung Sekolah Dasar Jajar I dan Jajar II terendam air. Tidak hanya gedung SDN, kantor Kepala Desa dan Puskesmas Kartoharjo pun juga terendam air.

Menurut Wo Mulyadi, pegawai Kantor Desa Jajar, daerah Jajar dan sekitarnya memang sudah menjadi langganan banjir. Banjir kali ini mulai terjadi Minggu (9/3) malam sekitar pukul 19.00 WIB dan airnya terus bertambah tinggi. "Air Ulo terus naik dan luber ke jalan," kata Mulyadi.

Banjir yang terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Ngawi dan Magetan, memaksa para petani memaksa dini tanaman padinya. Seperti di Desa Purwosari, Dinden, Kedung, dan Purwosari.

Di Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, desa yang terndam banjir akibat hujan semalam suntuk, kemarin, adalah Desa Klitik, Kersikan, Karseman, Klampisan, dan Desa Dempel.

Camat Geneng, Joko Santoso mengatakan di Desa Kersikan, air mencapai satu meter. "Air mulai menggenani sawah-sawah dan beberapa rumah warga sejak pukul 19.00 WIB," kata Joko.(AG/MI/E1)

 

9 Maret 2008

Inter Rayakan Satu Abad dengan Kemenangan


MILAN--Epicentrum: Inter Milan unggul sembilan poin di puncak klasemen sementara Liga Italia setelah merayakan ulangtahun mereka yang ke-100 dengan kemenangan 2-0 atas tim yang berada di urutan kedua dari bawah Reggina, Sabtu (8/3).
AS Roma dapat mengurangi jarak tersebut menjadi enam poin pada Minggu jika menang di Napoli, tempat sang juara Inter mengalami kekalahan pertama mereka dalam liga pekan lalu. Inter kalah 0-1.Striker Inter Zlatan Ibrahimovic, kembali main setelah dua pekan absen karena masalah lutut, membuka perolehan angka dengan tendangan penalti dan membuktikan kesehatannya menjelang pertandingan kedua babak 16 besar Liga Champions di kandang sendiri melawan Liverpool, Selasa (11/3). 
Inter di pertandingan pertama kalah 0-2.Pemain asal Swedia, yang tendangan bebasnya juga membentur mistar gawang, menyarangkan golnya yang ke-15 dalam turnamen tersebut pada menit ke-14 setelah Esteban Cambiasso dilanggar oleh Carlos Adrian Valdez dan Luca Tognozzi.
 Pemain belakang Nicolas Burdisso membuat kedudukan menjadi 2-0 pada menit ke-34 melalui sundulan atas tendangan bebas Luis Jimenez.Reggina mendapat beberapa peluang namun kiper Julio Cesar, yang membuat kesalahan yang jarang dilakukan sehingga menciptakan gol bagi Napoli Minggu lalu, kembali menampilkan permainan terbaiknya.
Inter dibentuk pada 9 Maret, 1908 ketika sekelompok pemain memisahkan diri dari Klub Sepakbola dan Kriket Milan, belakangan menjadi AC Milan, karena mereka ingin membuka tim bagi orang asing. Inter tidak pernah terdegradasi dari papan atas sejak itu.
Selama pesta usai pertandingan, layar raksasa di San Siro menunjukkan video pesan dari mantan pemain-pemain Inter sementara pernikahan bagi dua fan juga digelar.Dalam pertandingan lainnya Sabtu, Palermo yang berada di urutan delapan bermain imbang 1-1 dengan tim di tempat keenam Udinese setelah tendangan voli Fabio Simplicio sejauh 20 meter bagi tim Sisilia itu sebelum dimentahkan kembali oleh gol Felipe pada babak kedua. (AFP/Rtr/Ant/MI/E1)

6 Maret 2008

Epicentrum Online

Epicentrum Online adalah media massa elektronik Epicentrum yang online di dunia maya dengan menyuguhkan berita terhangat seputar internal kampus IISIP, Sosial, Politik, Ekonomi, Budaya, Megapolitan, Nasional dan Internasional.

Kirimkan tulisan anda dalam bentuk spot news, feature, atau artikel ke email redaksi Epicentrum: epicentrum_iisip@yahoo.com

Roma Singkirkan Madrid di Bernabeu

HAMBURG--Epcr; AS Roma berhasil menyingkirkan juara Eropa sembilan kali Real Madrid dari babak 16 besar Liga Champions lewat kemenangan 2-1 di Bernabeu, Rabu.Gol Roma dicetak Rodrigo Taddei menit ke-72 dan Mirko Vucinic menit 90, sedang gol Madrid dicetak kapten mereka Raul Gonzales menit ke 75. Hasil ini membuat Roma lolos kebabak delapan besar karena menang agregat 4-2.Taddei menjadikan Roma unggul melalui sundulan kerasnya, dua menit setelah Pepe dikeluarkan dari lapangan pertandingan. Namun Madrid berhasil menyamakan kedudukan lewat penyerang mereka, Raul Gonzales dua menit kemudian. Hasil imbang sebenarnya cukup untuk membawa Roma lolos namun Vucinic mengukuhkan keunggulannya di menit-menit terakhir.Di LOndon Chelsea menyusul saingannya di Liga Utama Inggris, yakni Arsenal danManchester United untuk maju ke perempatfinal, setelah menang 3-0 atas timYunani, Olympiakos.Tiga gol 'The Blues' dicetak Michael Ballack menit ke-6, Frank Lampard menit ke-25 dan Salomon Kalou menit ke-47. Hasil ini memperpanjang rekor tak terkalahkan Chelsea dalam pertandingan kandang menjadi 60 pertandingan, untuk membawa the Blues masuk delapan besar untuk keempat kalinya dalam lima musim terakhir.Dalam pertandingan lainnya Rabu malam, Porto dan tim Jerman, Schalke 04 harus memainkan perpanjangan waktu, setelah Porto mencetak gol di menit-menit terakhir pertandingan untuk menjadikan skor 1-0 setelah pertandingan 90 menit skor 1-1 agregat.Undian perempatfinal dan semifinal akan dilakukan 14 Maret. Pertandingan pertama perempatfinal akan dilaksanakan tanggal 1 dan 2 April, dengan pertandingan kedua 8 dan 9 April.(Ant/DPA/E1)

Hercules Dijilat Api


Pesawat kargo jenis Hercules milik maskapai Manunggal Air terbakar, Kamis (6/3), sesaat setelah mendarat di Bandara Wamena, Papua. Pesawat kargo yang terbang dari Jayapura itu mengangkut sekitar 10 ton muatan, di antaranya BBM jenis avtur.

Kini Berjualan Gas Elpiji


Kasman yang biasanya berjualan minyak tanah kini telah berganti dagangannya berupa tabung gas elpiji 3 kg ketika berkeliling kampung di sekitar Cililitan, Jakarta, Kamis (6/3). Konversi minyak tanah ke gas akan berjalan dengan lancar jika instansi terkait selalu membantu ketersedian gas.

Incubus World Tour


Grup band Incubus dari Amerika Serikat menghibur penggemarnya di Jakarta untuk pertama kali dalam "A Mild Live Incubus World Tour" yang dipromotori Java Musikindo di Tenis Indoor Senayan, Rabu (5/3). Indonesia merupakan negara pertama yang dikunjungi band yang terbentuk tahun 1991 itu dalam rangkaian tur dunianya.

Sekolah Unggulan Tidak Hanya Perkaya Unsur Keilmuan

JAKARTA--Epcr: Sekolah unggulan yang tersebar di Indonesia tidak hanya diarahkan untuk memperkaya diri dengan unsur keilmuan saja. Tetapi juga, harus dilengkapi dengan unsur ketakwaan, karena tujuan pendidikan adalah menciptakan manusia yang cerdas sekaligus berakhklak mulia.

"Orang tua jangan terlalu bangga dengan sekolah unggulan yang hanya mengunggulkan akal, tetapi tidak kalbunya," ujar pengamat pendidikan Prof Arief Rachman dalam diskusi Ukhuwah Membangun Kemandirian Umat dalam Pendidikan, di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/3) petang.

Arief menuturkan, model pendidikan yang hanya menggunggulkan akal, dapat menciptakan orang yang memiliki banyak gagasan untuk melakukan korupsi tanpa adanya kesadaran bahwa perilaku tersebut adalah salah.

"Artinya, orang tua perlu mengingat ajaran pendidikan yang lebih penting, tidak semata banyak gagasan dan mengejar kelulusan sekolah, tetapi juga perlu menanamkan kejujuran kepada anak," ujar Arief.

Dalam hal ini, Arief mencontohkan, sekolah Perguruan Diponegoro yang sebagian besar siswanya memiliki orang tua yang penghasilannya kerap pas-pasan seperti tukang cuci pakaian, penggali kubur, dan buruh musiman, ditanamkan pentingnya arti kejujuran.

"Di sekolah Perguruan Diponegoro itu, murid yang tidak lulus mencapai 101 orang pada tahun lalu. Setelah saya tanya, ada anak yang bilang itu karena saya selalu mengajarkan untuk jujur dan tidak nyontek. Saya lalu katakan, biarlah kalian tidak lulus tetapi jujur, karena sikap jujur itu yang akan membawa kalian ke surga," cerita Arief.

Dengan kata lain, tegas Arief, salah satu solusi bagi permasalahan pendidikan di Indonesia yakni, dengan menciptakan sistem pendidikan yang juga memiliki perhatian yang khusus kepada pembentukan akhlak mulia.

"Di sisi lain, juga perlu ditanamkan kecerdasan sosial kepada anak-anak dengan memberikan pemahaman bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri, selayaknya berempati atau bisa merasakan apa yang sedang dirasakan orang lain, serta menolong orang lain," ujar Arief.

Sementara itu, pembicara lainnya, Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Pusat, Setia Dharma Madjid mengemukakan, salah satu cara mengajarkan anak dengan pendidikan akhlak mulia yakni kejujuran, dapat melalui program buku murah.

"Dari buku-buku murah yang terjangkau dibeli, akan ada nilai-nilai akhlak mulia yang diperoleh. Di India saja misalnya, ada yang namanya people`s book yang merupakan buku murah untuk warga tak mampu di sana," ujar Setia Dharma. (MI/E1)

Badan POM Bantah Daftar Susu "Aman" dan "Tidak Aman"

Jakarta -- Epcr; Beredarnya surat elektronik ("e-mail") tentang daftar susu yang "aman" dan "tidak aman" bakteri Enterobacter Sakazakii, dibantah kebenarannya oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) Husniah Rubiana Thamrin Akib.
Adanya isu tentang daftar susu aman dan susu yang berbahaya yang beredar di masyarakat, dan mengatasnamakan Badan POM, adalah tidak benar, kata Husniah di Jakarta, Jumat.
"Informasi yang mengatasnamakan Badan POM itu sama sekali tidak bertanggungjawab," ujarnya.
Menurut perempuan yang akrab disapa Ance itu, semua produk pangan yang beredar di masyarakat sudah menjalani pemeriksaan lewat Badan POM sehingga jika sebuah produk tidak memenuhi syarat dalam pengujian mutu dan pangan serta gizi, maka otomatis tidak akan mendapat izin edar.
"Pengawasan produk pangan termasuk dilaksanakan secara rutin terhadap berbagai cemaran. Dalam hal ini, susu formula dan makanan bayi termasuk prioritas untuk dilakukan pengujian," katanya dalam konferensi pers membahas pemberitaan mengenai hasil penelitian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang mendapati sebagian susu formula serta makanan bayi yang tercemar bakteri E. Sakazakii.
Ia menginformasikan bahwa selama ini hasil pengujian terhadap susu formula menunjukkan produk susu formula di Indonesia memenuhi syarat untuk diedarkan.
"Dalam 42 tahun penelitian di seluruh dunia, hanya ditemukan 48 bayi yang terinfeksi Enterobacter Sakazakii," katanya.
Menurut Husniah, ada tiga kemungkinan seorang bayi tercemar mikroba dari susu formula, yaitu karena bahan baku yang tercemar, kontaminasi saat pasteurisasi, dan kontaminasi saat penyiapan susu kepada bayi.(Ant/E1)

Jalur 'Busway' Harus Steril Dari Kendaraan Lain


JAKARTA--Epcr; Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menegaskan bahwa jalur busway tidak boleh digunakan oleh kendaraan lain dan pelanggar peraturan akan diberi sanksi.
"Saya kira saya tidak pernah memberi toleransi menggunakan jalur busway yang sudah operasional kepada traffic lain atau kendaraan lain," kata Fauzi di Balaikota Jakarta, Kamis (6/3).
Gubernur menyebutkan bahwa kendaraan lain hanya boleh melewati jalur busway yang belum digunakan tetapi begitu koridor tersebut dipakai, kendaraan lain tidak bisa lagi menggunakannya.
"Yang saya beri toleransi waktu itu adalah jalur-jalur yang konstruksinya belum selesai dan belum operasional," tegasnya.
Aturan yang dipakai adalah Perda no.2/2005 yang menyatakan jalur busway adalah khusus dilalui bus Transjakarta dan menggunakan aturan lalu lintas dimana di setiap jalur busway memang dipasang tanda dilarang masuk.
"Kan kita tidak bisa punya tafsiran sendiri-sendiri kalau ada tanda tidak boleh masuk. Jangan dibiarkan itu tidak dilaksanakan secara konsekuen," kata Gubernur.
Sementara itu, polisi lalu lintas menyatakan bahwa pihak mereka tetap berpegangan pada peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi yakni UU Lalu Lintas.
Dalam pertemuan dengan pansus busway minggu lalu, Dirlantas Polda Djoko Susilo menyatakan bahwa berdasarkan UU tersebut, kendaraan lain dimungkinkan melewati jalur busway jika kondisi mendesak seperti adanya
banjir atau kemacetan parah.
Sampai dengan Kamis siang di sejumlah jalur busway di kasawan jalan Pemuda, Pramuka, Matraman masih terlihat kendaraan lain yang melintas di jalur khusus Transjakarta, sementara itu di jalan Medan Merdeka Timur dan kawasan Tugu Tani, jalur khusus itu telah steril. (Ant/E1)

Catatan Kelam itu Ikut Pergi Bersama sang Jenderal

BUNYI sirene mobil jenazah semakin jelas terdengar ketika arak-arakan pengantar jenazah mantan Presiden Kedua RI, Soeharto, memasuki Bandara Halim Perdana Kusumah, Senin (28/1).
Sejumlah anggota masyarakat tampak berdiri di sepanjang bahu jalan, seolah ingin menyampaikan penghormatan terakhir bagi mantan penguasa Orde Baru.
Letusan rasa haru tidak terbendung ketika mobil jenazah yang membawa jasad Sang Jenderal melintas. Sebagian dari mereka tampak terdiam. Tidak lama, air mata berjatuhan.
'Selamat jalan, Pak Harto. Selamat jalan.' Demikian bunyi beberapa spanduk yang mereka bawa, seolah ingin dibaca sang Jenderal Besar.
Di sudut lain jalan menuju bandara, beberapa pelajar juga terlihat menunggu iring-iringan itu dengan setia. Mereka mengangkat telapak tangan kanan mereka ke dahi, memasang sikap hormat ala prajurit ke arah iring-iringan.
Wafatnya Soeharto, pada Minggu (27/1), memang menyisakan catatan tersendiri yang patut dikenang bangsa Indonesia. Perintah untuk menaikkan bendera Merah Putih setengah tiang serta pernyataan resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk berkabung selama tujuh hari membuktikan bahwa bangsa ini memang masih menaruh simpati kepada penguasa rezim Orde Baru itu.
Meski ada sederet catatan hitam memenuhi portofolio Soeharto sepanjang 32 tahun masa kepemimpinannya, saat ia pergi, bangsa ini kehilangan.
Soeharto memang dikenal sebagai sosok presiden yang memiliki gaya kepemimpinan otoriter dan bertangan besi. Ia tidak segan-segan menunjukkan kekuasaannya sebagai orang nomor satu di Indonesia kepada penentang, rival politik, atau orang yang ingin 'menggoyang-goyang' kebijakannya.
Lihat saja, bagaimana peristiwa Malari (Malapetaka 15 Januari 1974) meletus. Aksi mahasiswa yang ketika itu menentang 'penjajahan ekonomi' Jepang atas Indonesia berakhir menjadi tragedi yang menelan korban 11 orang meninggal dan 300 orang luka-luka.
Tentunya, banyak keluarga korban yang kehilangan dan terluka hatinya ketika itu. Demikian pula, ketika peristiwa Tanjung Priok pada 12 September 1984 terjadi. Peristiwa itu bermula dari diadakannya tablig akbar di Jalan Sindang oleh Amir Biki, salah seorang tokoh masyarakat setempat, yang dalam ceramahnya menuntut aparat keamanan untuk membebaskan empat orang jemaah Mushola As Sa'adah yang ditahan (Tempo Interaktif, 17 Juni 2004).
Situasi tersebut berkembang begitu cepat sampai terjadi penembakan yang menimbulkan korban sebanyak 79 orang, dengan rincian 24 meninggal dan 55 luka-luka.
Belum lagi pada tragedi Trisakti dan Semanggi I yang meletus pada akhir kepemimpinannya. Betapa banyak orang yang kehilangan orang yang dicintai, tanpa bisa berbuat apa-apa.
Namun The Smiling General sudah tiada. Catatan itu pun seolah terbawa pergi bersamanya. Kasus-kasus pidana yang menyangkut dirinya pun secara hukum gugur. Tinggal bagaimana kasus perdata yang hingga sekarang belum terselesaikan.
Apakah kasus-kasus itu nantinya akan diwariskan kepada keluarga mantan penguasa Orde Baru tersebut,Walahualam.

Pemimpin ideal
Tapi, sebagai pemimpin bangsa sekaligus jenderal besar, Soeharto memang dikenal sebagai figur yang mudah tersenyum dan tidak pernah menampakkan rasa kekesalan dalam bentuk emosi. Namun siapa sangka di balik keramahannya, Soeharto ternyata handal merancang suatu pemerintahan yang melanggengkannya selama 32 tahun.
Wakil Ketua DPR AM Fatwa menilai, "Sistem pemerintahan Soeharto memang sengaja didisain untuk mengemas pemerintahan dalam sistem yang otoriter."
Itu terlihat dari bagaimana ia melakukan pengerdilan demokrasi dalam bentuk perampingan partai politik (parpol). Sistem multipartai yang sebelumnya dianut RI dipangkas hanya menjadi dua partai, ditambah satu golongan, yakni Golongan Karya. Itu secara nyata merupakan pengebirian terhadap alam demokrasi bangsa ini. Rakyat jadi tidak memiliki pilihan, ditambah pendidikan politik yang tidak berlandaskan kebebasan berpikir sehingga bangsa ini menjadi apatis, dan tidak berusaha berpikir kritis.
Tidak berlebihan bila AM Fatwa mengatakan, "Sistem demokrasi yang dibentuk Soeharto terkesan bohong-bohongan."
Namun, sebagai bangsa yang arif dan bijaksana, masyarakat memang sudah sepatutnya melihat beberapa catatan positif yang diukir mantan Presiden Soeharto.
Misalnya bagaimana ia berhasil menghadapi Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Negara Islam Indonesia, yang ketika itu merongrong kedaulatan serta keutuhan bangsa karena tidak sesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Kini, di luar pro dan kontra mengenai dirinya, ketika melihat bagaimana isak tangis, dan kesetiaan sebagian anggota masyarakat yang ditunjukkan dengan berbondong-bondong ikut mengantarkan jasadnya sebelum ke tempat peristirahatan terakhir, kita jadi bertanya, apakah memang sosoknya adalah yang paling diterima sebagai pemimpin di negeri ini?
Walaupun di masa pemerintahannya berbagai kasus pelanggaran hak asasi manusia terjadi, pengebirian hak politik rakyat dilakukan, apakah memang seharusnya demikian idealnya memimpin negeri ini?
Sebab seperti dipaparkan Wakil Presiden Mahasiswa Trisakti Angga Kurnia Imban, Soeharto bagi dirinya seorang jenderal besar. Yang dalam masa kepemimpinannya berperan besar dalam bidang ekonomi, politik, sosial, dan budaya.
Bahkan, di bidang politik, kebijakan membuat dua parpol dinilai mahasiswa tersebut melahirkan stabilitas dalam negeri.
"Di bidang politik, kebijakan dua parpol menimbulkan stabilitas yang baik di dalam negeri. Selain itu, peran Soeharto pada swasembada pangan di Indonesia cukup besar," papar Angga.
Namun memang penting menjadi catatan bahwa pendekatan militeristik yang dilakukan pemerintah pada masa Orde Baru perlu diminimalisasi pada masa mendatang.
Seperti diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Anas Urbaningrum, pendekatan militeristik pada era Orde Baru harus dijadikan tolak ukur dalam menentukan pemimpin bagi Indonesia di masa mendatang.
Menurutnya, kasus-kasus yang terjadi di masa Soeharto harus menjadi hikmah dan pelajaran bagi pemimpin bangsa baik di tingkat nasional maupun daerah. "Yang terbaik adalah pemimpin yang bekerja atas dasar sistem yang baku dan kokoh," ujarnya.
Anas juga menambahkan bahwa seorang pemimpin bukan menjadikan dirinya sebagai hukum dan kekuasaan yang melebur pada pribadinya.
Tanggapan tentang hal ini juga datang dari AM Fatwa. Menurutnya, seorang pemimpin yang tepat untuk saat ini adalah orang yang mampu menjalankan roda reformasi. Ia juga menambahkan bahwa di masa mendatang, pemimpin harus mampu menyejahterakan rakyat dari berbagai bidang.
"Ia harus menjalankan ekonomi, mengurangi kemiskinan dan mampu memberikan pendidikan yang layak bagi masyarakat, " paparnya.
Di bidang pendidikan, AM Fatwa juga menambahkan bahwa pemimpin Indonesia ke depan harus mampu mewujudkan anggaran 20% bagi pendidikan.
Hal senada juga disampaikan Hariman Siregar, "Idealnya pemimpin itu harus satu kata dengan perbuatannya."
"Harus bijak terhadap rakyat, tidak seperti pemerintah yang saat ini terkesan ragu-ragu," tambah Presiden Mahasiswa Trisakti, Angga Kurnia.Tim Rostrum IISIP Jakarta/T-1

Hitam Putih Pak Harto

PAK HARTO, Bapak Orde Baru (Orba), orde keemasan bangsa Indonesia, yang sekaligus merupakan masa kelam praktik demokrasi Indonesia.
Dengan kepemimpinannya yang bisa dibilang serbaotoriter, banyak aktivis dan rival politik Pak Harto, lebih memilih 'jalur aman' daripada menjalankan aktivitas politik.
Kenyataan seperti itu, antara lain, menyebabkan Pak Harto langgeng selama 32 tahun sebagai orang nomor satu di Indonesia.
Sebagai orang yang berangkat dari militer, memang tampak kekuatan nyata Pak Harto ada pada militer. Sebut saja kasus Malari pada era 1970-an, Tanjung Priok, Trisakti, Semanggi I, hingga Semanggi II, sang Jenderal besar banyak menggunakan kekuatan militer, untuk 'menghalau' para mahasiswa yang ada di baris terdepan saat mendobrak Orde Baru.
Padahal, dalam sejarah perjuangan Indonesia, gerakan mahasiswa sering kali menjadi tonggak perjuangan. Seperti halnya Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998. Gerakan mahasiswa yang pada saat itu menuntut Pak Harto turun dari jabatannya ternyata membawa korban tewas empat mahasiswa yang berkampus di sekitar Grogol tersebut.
Tapi kali ini, penembakan tersebut tidak berhasil membungkam mahasiswa. Mereka justru bersatu, bergerak menuju Gedung MPR/DPR, menuntut pemerintah untuk bertanggung jawab. Tidak terhitung, berapa jumlah mahasiswa yang terluka dalam perjuangannya menduduki Gedung MPR/DPR. Akan tetapi, peristiwa berdarah tersebut dicatat sebagai cikal bakal lahirnya kebebasan demokrasi untuk mengeluarkan pendapat setelah sekian lama terbelenggu.
Gerakan tersebut tercatat sebagai awal lahirnya reformasi yang mengantarkan banyak tokoh menuju kedudukan nomor satu di negeri ini.
Kini, sang Smiling General telah pergi. Semua tertunduk dan kembali membuka catatan, kenapa kita menangis saat ia menghadap sang Khalik?
Pak Harto memang kontroversial. Di antara sekian banyak catatan yang membuat geram aktivis, khususnya dari golongan muda, ia tetap merupakan sosok yang paling bertanggung jawab dalam menyelamatkan Pancasila dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang diembannya, Pak Harto berhasil menghalau paham komunis dan upaya pembentukan Negara Islam Indonesia (NII) yang ketika itu mengancam NKRI.
Acungan jempol datang dari mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahatir Muhammad, yang menilai kemampuan diplomatik Soeharto juga patut diacungi jempol, terbukti dengan kesuksesannya mengakhiri konfrontasi antara Indonesia dan negara tersebut.
Di bidang perekonomian, pertumbuhan ekonomi RI di bawah kepemimpinannya juga mengundang decak kagum negara tetangga. Pak Harto bahkan sempat mengantarkan Indonesia menjadi negara yang disebut sebagai 'Macan Asia'.
Di tingkat regional, khususnya di Asia Tenggara, Pak Harto lebih fokus menggalang kerja sama perekonomian daripada membangun politik mercu suar.
Sepak terjang Pak Harto dalam 32 tahun kepemimpinannya memang bisa dikatakan ideal untuk bangsa yang ingin tinggal landas. Tidak berlebihan jika ia dijuluki sebagai Bapak Pembangunan yang berhasil memajukan negara Indonesia dalam bidang pertanian dan perikanan melalui program kelompok pendengar, pembaca dan pemirsa (kelompencapir) sehingga Indonesia menjadi negara agraris dan penghasil beras terbanyak di Asia Tenggara pada saat itu.
Dualisme sisi kepemimpinan itulah yang masih menjadi polemik bagi bangsa Indonesia. Satu sisi bangsa ini masih butuh seorang figur yang mampu memimpin negeri ini secara tegas. Tapi ketegasan yang jangan disalahartikan, bahkan disalahpraktikkan sebagai kemampuan memaksa yang ujung-ujungnya bersifat otoriter.(T-1)
Oleh: Irfan Maullana, Mahasiswa Komunikasi IISIP, Jakarta

Imbas Pemberitaan Massal

Banyak hal yang bisa diteliti dan dipelajari dari berita seputar wafatnya mantan penguasa rezim Orde Baru Soeharto membuat hampir seluruh media massa di Indonesia terfokus pada peristiwa itu, bahkan sampai menggeser jadwal acara di sejumlah stasiun televisi, termasuk acara prime time.
Memang semua pemberitaan itu hampir seragam karena demikianlah faktanya. Baik media cetak maupun elektronik, semua media memosisikan Soeharto sebagai sosok yang paling berpengaruh dalam 32 tahun era kekuasaan Orde Baru.
Tapi, ada juga yang spesial, misalnya dengan menyebut nama Soeharto dengan 'Pak Harto' ataupun 'HM Soeharto'. Padahal, saat ini belum pernah kita mendengar istilah 'Pak Yudhoyono' atau 'Pak Kalla' untuk menyebut presiden dan wakil presiden kita.
Sedikit banyak, hal itu mengindikasikan munculnya kembali semangat Orde Baru sepeninggalan Soeharto. Kekhawatiran lainnya adalah para elite pers dan politik nasional masih saja berada di bawah bayang-bayang Soeharto.
Tak ayal, Bapak Pembangunan itu banyak mendapat puja dan puji dari seluruh lapisan masyarakat. Lalu bagai mana dengan media massa? Banyak kalangan menilai pemberitaan tentang wafatnya mantan orang nomor satu di Indonesia itu terlalu berlebihan karena dianggap tidak berimbang dan tidak objektif. Pasalnya, media hanya memandang dari kacamata kepentingan media itu sendiri meskipun beberapa kali tampak ada upaya untuk memberitakan secara berimbang dan objektif.
Namun nyatanya, media massa khususnya televisi, lebih tertarik untuk mengubur dosa-dosa 'The Smiling General' dan jasa-jasa semasa hidupnya.
Konglomerasi media massa di Indonesia telah mengantarkan masyarakat kita melupakan tragedi selama 32 tahun kekuasaan Soeharto. Berita-berita media massa, khususnya televisi, yang ada saat ini hanya bertujuan membangun kembali pencitraan positif keluarga Cendana dan cenderung mengesampingkan kasus hukum Soeharto. Itu berarti, reformasi 10 tahun yang bertujuan menegakkan hukum telah diubah arahnya oleh media massa dalam liputan-liputan mereka. Tentu itu bukan pelajaran yang baik bagi masyarakat Indonesia.
Imbas dari pemberitaan massal itu setidaknya mengubah opini publik tentang sosok Soeharto yang sebenarnya. Sesaat, masyarakat pun larut dalam simpati dan empati yang berlebih. Hal itu dapat kita lihat ketika iring-iringan rombongan pengantar jenazah disambut isak tangis masyarakat yang mengaku sejahtera kala Soeharto masih berkuasa.
Ironi memang. Ketika rakyat kita masih merindukan kejayaan masa lalu, ternyata media turut mengungkitnya tanpa memberitakan secara berimbang, dampak 32 tahun kepemimpinan Soeharto.
Sejatinya, media massa kita adalah barometer yang paling berpengaruh di masyarakat yang dapat memberitakan segala sesuatunya dengan proporsional agar tidak terjadi erosi fakta yang dapat mengaburkan tujuan dan cita-cita reformasi bangsa ini.
Apalagi, dengan pemberitaan secara berlebihan, publik bisa juga dirugikan karena mereka tidak dapat menikmati informasi reguler lainnya. Masyarakat jadi bertanya, mengapa wafatnya Soeharto begitu disorot? Begitu pentingkah nilai beritanya? Ada apa dengan media?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut, satu waktu bisa jadi terakumulasi menjadi sebuah opini publik baru, misalnya meskipun mantan presiden kedua itu telah wafat, ia meninggalkan warisan bagi bangsa ini, yaitu Orde Baru berkulit reformasi.(Andreanto/T-1)

Tirta, dari Karate hingga Percetakan

SERBABISA. Kata itu mungkin tepat untuk menggambarkan pria satu ini. Lahir pada 22 Februari 1986, pria bernama lengkap Valentinus Tirta Samudra ini memang memiliki beragam kemampuan.
Itu terlihat dari seabrek aktivitasnya, mulai dari mahasiswa, atlet karate, organisatoris, hingga pengusaha percetakan dan konveksi. Semuanya itu ia tekuni secara tidak sengaja.
Misalnya olah raga karate. "Saya mendalami karate sejak sekolah dasar," paparnya.
Tapi tidak disangka, olahraga tersebut ia tekuni sampai sekarang, hingga ia memiliki banyak pengalaman di dunia tersebut. Medali yang ia peroleh dari berbagai pertandingan karate pun tidak terhitung lagi. "Terakhir saya bertanding di Universitas Darma Persada. Di situ, saya mendapat tiga medali emas dari tiga kelas yang berbeda," ujar pria bertubuh tinggi tersebut.
Mahasiswa Jurnalistik Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) ini mengakui bahwa sebenarnya dari semua pertandingan, kemenangan bukan diraih dengan usaha yang mudah. Justru, untuk bisa meraih kemenangan, kerja keras diperlukan, seperti berlatih secara rutin. Karenanya, dalam seminggu, Tirta bisa berlatih hingga tiga kali.
Akan tetapi, walau memiliki jadwal yang padat untuk karate, Tirta tidak berarti lupa akan kampusnya. Di IISIP, Tirta bahkan tercatat menjabat sekretaris jenderal (sekjen) Forum Kajian Radio, Televisi dan Film (FKRTF).
Selama masa jabatannya, Tirta berhasil mewujudkan beberapa program kerja yang telah direncanakan, seperti pelatihan jurnalistik radio dan latihan dasar kepemimpinan. "Menjadi Sekjen jelas harus mampu mengatur dan mewujudkan program kerja," tuturnya.
Kesibukan Tirta juga bertambah tatkala ia memulai usaha percetakan yang dirintis bersama beberapa temannya sekitar satu tahun lalu. Di usaha yang sering ia sebut sebagai bisnis sampingan ini, Tirta pernah beberapa kali mengalami kerugian.
Tapi ia berusaha bangkit dan membangun kembali usaha ini. "Ini kan cuma risiko. Yang terpenting adalah kemampuan untuk bangkit dari kegagalan," ujarnya penuh semangat.
Terbukti, beberapa organisasi mahasiswa kini telah menggunakan jasanya. Bahkan, ia mulai memiliki pelanggan tetap.
Ketika ditanya tentang kemampuan mengatur berbagai kegiatan tersebut, Tirta mengaku memang sedikit kewalahan. "Harus ada yang diprioritaskan, kuliah pasti nomor satu," jawabnya.
Tetapi, berkat dukungan dari keluarganya, Tirta bisa menjalani semua kegiatannya dengan santai. "Selama ini positif, keluarga pasti mendukung," tambahnya.Ratih Daniasih/T-1