Selamat Datang

6 Maret 2008

Tirta, dari Karate hingga Percetakan

SERBABISA. Kata itu mungkin tepat untuk menggambarkan pria satu ini. Lahir pada 22 Februari 1986, pria bernama lengkap Valentinus Tirta Samudra ini memang memiliki beragam kemampuan.
Itu terlihat dari seabrek aktivitasnya, mulai dari mahasiswa, atlet karate, organisatoris, hingga pengusaha percetakan dan konveksi. Semuanya itu ia tekuni secara tidak sengaja.
Misalnya olah raga karate. "Saya mendalami karate sejak sekolah dasar," paparnya.
Tapi tidak disangka, olahraga tersebut ia tekuni sampai sekarang, hingga ia memiliki banyak pengalaman di dunia tersebut. Medali yang ia peroleh dari berbagai pertandingan karate pun tidak terhitung lagi. "Terakhir saya bertanding di Universitas Darma Persada. Di situ, saya mendapat tiga medali emas dari tiga kelas yang berbeda," ujar pria bertubuh tinggi tersebut.
Mahasiswa Jurnalistik Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) ini mengakui bahwa sebenarnya dari semua pertandingan, kemenangan bukan diraih dengan usaha yang mudah. Justru, untuk bisa meraih kemenangan, kerja keras diperlukan, seperti berlatih secara rutin. Karenanya, dalam seminggu, Tirta bisa berlatih hingga tiga kali.
Akan tetapi, walau memiliki jadwal yang padat untuk karate, Tirta tidak berarti lupa akan kampusnya. Di IISIP, Tirta bahkan tercatat menjabat sekretaris jenderal (sekjen) Forum Kajian Radio, Televisi dan Film (FKRTF).
Selama masa jabatannya, Tirta berhasil mewujudkan beberapa program kerja yang telah direncanakan, seperti pelatihan jurnalistik radio dan latihan dasar kepemimpinan. "Menjadi Sekjen jelas harus mampu mengatur dan mewujudkan program kerja," tuturnya.
Kesibukan Tirta juga bertambah tatkala ia memulai usaha percetakan yang dirintis bersama beberapa temannya sekitar satu tahun lalu. Di usaha yang sering ia sebut sebagai bisnis sampingan ini, Tirta pernah beberapa kali mengalami kerugian.
Tapi ia berusaha bangkit dan membangun kembali usaha ini. "Ini kan cuma risiko. Yang terpenting adalah kemampuan untuk bangkit dari kegagalan," ujarnya penuh semangat.
Terbukti, beberapa organisasi mahasiswa kini telah menggunakan jasanya. Bahkan, ia mulai memiliki pelanggan tetap.
Ketika ditanya tentang kemampuan mengatur berbagai kegiatan tersebut, Tirta mengaku memang sedikit kewalahan. "Harus ada yang diprioritaskan, kuliah pasti nomor satu," jawabnya.
Tetapi, berkat dukungan dari keluarganya, Tirta bisa menjalani semua kegiatannya dengan santai. "Selama ini positif, keluarga pasti mendukung," tambahnya.Ratih Daniasih/T-1

Tidak ada komentar: