“Lakukanlah apa yang kamu cintai, kalau
kamu bekerja menggunakan hati. Apapun yang kamu lakukan pasti akan terasa
menyenangkan…..”
EPIENTRUM--Itulah
sepenggal kalimat percakapan yang terlontar dari seorang wanita berparas
cantik, Rey Utami. Sambil menjemput suaminya yang juga merupakan dosen kampus
tercnta, ia meluangkan waktunya untuk berbagi pengalaman hidupnya. Rey,
begitulah panggilan akrabnya dulunya ialah mahasiswi IISIP jurusan Hubungan Mahasiswa
angkatan 2004, namun wanita berumur 24 tahun ini memutuskan untuk pindah
jurusan menjadi Ilmu Periklanan yang kala itu merupakan jurusan baru.
Wanita
yang memiliki hobi bernyanyi ini awalnya sempat bekerja di salah satu badan
milik Negara sebelum dirinya terjun ke dunia entertainment. “Setelah aku lulus aku pernah bekerja menjadi
sekretaris yang menangani proyek dana alokasi khusus, kontrak selama setahun di
BAPPENAS (Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional). Lalu, pindah bekerja di
Bank Jawa Barat menjadi customer service dan teller,” Rey berkisah tentang
karir awal sebelum menjadi Entertainer.
Ia merasakan bahwa dirinya tidak memiliki
hasrat untuk bekerja dari Senin sampai Jumat layaknya pegawai pada umunya,
harus mentaati aturan, duduk selalu di depan komputer, dan menjadi seorang
kantoran belum dirasakannya dalam menemukan jati diri yang tepat dengan
karakternya. Ia lebih memilih berbicara
sepuluh jam di depan orang banyak daripada bekerja di kantor selama delapan
jam, karena dirinya senang bertemu dengan orang-orang baru.
Sejak
umur empat tahun Rey sudah bergaya centil dan feminin bak model, berpose saat
di foto dengan memakai high heels dan lipstick.
Wanita
yang mempunyai keahlian menari tradisional seperti Jaipong, Bali, Saman, serta
tarian modern dance ini bertutur sulitnya merintis karir dari nol
lagi, Ia mencari berbagai informasi untuk menjalani berbagai macam casting. “Kalau dibuat perbandingan nih,
dari 1000 casting yang aku ikuti
palingan yang keterima cuma dua. Biasalah hidup itu enggak langsung apa yang kita inginkan enggak langsung terwujud. Banyak sekali penolakan, tapi itu semua enggak aku jadi duka. Itu suatu
perjuangan, buat aku pembelajaran bukan duka,” tuturnya seraya tersenyum.
Rey
pernah juara menyayi dangdut di salah satu kontes acara stasiun televisi,
sekarang ia menjadi presenter kuis di acara bola. Selain itu ia juga menjadi backing vocal di Dadali Band. “Kalau
dibilang ilmu saat kuliah enggak
berguna karena aku memilih menjadi pekerja seni itu salah banget, misal aku
jadi presenter acara anak SMA. Itu pendekatannya tentang ilmu psikologi, creative thinking, public speaking.
Bagaimana caranya pendekatan aku menjadi remaja. Terus kalau aku harus ketemu
klien untuk tanda tangan kontrak pasti ilmu marketing
communication aku terapkan,” jelasnya.
Wanita
kelahiran 24 Maret 1987 silam ini mengaku tidak mengonsumsi suplemen untuk
tetap menjaga stamina dan daya tubuhnya. Untuk menjaga kesehatan dan agar tetap
tampil cantik dan terlihat segar di kamera, ia lebih memilih untuk lari pagi. Sedangkan
kalau untuk menjaga kualitas suaranya , Rey sering meminum air jahe serta
menyelam di kolam renang sambil mengatur pernafasan.
Percaya diri, berlatih
sendiri, menghafal, professional, itulah tips dari Rey untuk menjadi seorang
presenter. "Aku memilih dunia entertaiment
karena hidup itu cuma sekali, jadi membahagian orang lain itu merupakan hal
yang luar biasa. Dan menjadi terkenal itu adalah efek dari suatu karya yang
kita bangun. Terkenal atau belum terkenal itu masalah waktu aja kok,"
tutupnya.(E-1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar