Selamat Datang

16 Januari 2012

Kampus Tercinta juga Jebolkan Pekerja Seni

Oleh: Camillia Suryaning Tyas
 

“Lakukanlah apa yang kamu cintai, kalau kamu bekerja menggunakan hati. Apapun yang kamu lakukan pasti akan terasa menyenangkan…..”

EPIENTRUM--Itulah sepenggal kalimat percakapan yang terlontar dari seorang wanita berparas cantik, Rey Utami. Sambil menjemput suaminya yang juga merupakan dosen kampus tercnta, ia meluangkan waktunya untuk berbagi pengalaman hidupnya. Rey, begitulah panggilan akrabnya dulunya ialah mahasiswi IISIP jurusan Hubungan Mahasiswa angkatan 2004, namun wanita berumur 24 tahun ini memutuskan untuk pindah jurusan menjadi Ilmu Periklanan yang kala itu merupakan jurusan baru.

Wanita yang memiliki hobi bernyanyi ini awalnya sempat bekerja di salah satu badan milik Negara sebelum dirinya terjun ke dunia entertainment. “Setelah aku lulus aku pernah bekerja menjadi sekretaris yang menangani proyek dana alokasi khusus, kontrak selama setahun di BAPPENAS (Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional). Lalu, pindah bekerja di Bank Jawa Barat menjadi customer service dan teller,” Rey berkisah tentang karir awal sebelum menjadi Entertainer.

 Ia merasakan bahwa dirinya tidak memiliki hasrat untuk bekerja dari Senin sampai Jumat layaknya pegawai pada umunya, harus mentaati aturan, duduk selalu di depan komputer, dan menjadi seorang kantoran belum dirasakannya dalam menemukan jati diri yang tepat dengan karakternya. Ia lebih memilih  berbicara sepuluh jam di depan orang banyak daripada bekerja di kantor selama delapan jam, karena dirinya senang bertemu dengan orang-orang baru.
Sejak umur empat tahun Rey sudah bergaya centil dan feminin bak model, berpose saat di foto dengan memakai high heels dan lipstick.

Wanita yang mempunyai keahlian menari tradisional seperti Jaipong, Bali, Saman, serta tarian modern dance ini  bertutur sulitnya merintis karir dari nol lagi, Ia mencari berbagai informasi untuk menjalani berbagai macam casting. “Kalau dibuat perbandingan nih, dari 1000 casting yang aku ikuti palingan yang keterima cuma dua. Biasalah hidup itu enggak langsung apa yang kita inginkan enggak langsung terwujud. Banyak sekali penolakan, tapi itu semua enggak aku jadi duka. Itu suatu perjuangan, buat aku pembelajaran bukan duka,” tuturnya seraya tersenyum.

Rey pernah juara menyayi dangdut di salah satu kontes acara stasiun televisi, sekarang ia menjadi presenter kuis di acara bola. Selain itu ia juga menjadi backing vocal di Dadali Band. “Kalau dibilang ilmu saat kuliah enggak berguna karena aku memilih menjadi pekerja seni itu salah banget, misal aku jadi presenter acara anak SMA. Itu pendekatannya tentang ilmu psikologi, creative thinking, public speaking. Bagaimana caranya pendekatan aku menjadi remaja. Terus kalau aku harus ketemu klien untuk tanda tangan kontrak pasti ilmu marketing communication aku terapkan,” jelasnya.

Wanita kelahiran 24 Maret 1987 silam ini mengaku tidak mengonsumsi suplemen untuk tetap menjaga stamina dan daya tubuhnya. Untuk menjaga kesehatan dan agar tetap tampil cantik dan terlihat segar di kamera, ia lebih memilih untuk lari pagi. Sedangkan kalau untuk menjaga kualitas suaranya , Rey sering meminum air jahe serta menyelam di kolam renang sambil mengatur pernafasan. 

Percaya diri, berlatih sendiri, menghafal, professional, itulah tips dari Rey untuk menjadi seorang presenter. "Aku memilih dunia entertaiment karena hidup itu cuma sekali, jadi membahagian orang lain itu merupakan hal yang luar biasa. Dan menjadi terkenal itu adalah efek dari suatu karya yang kita bangun. Terkenal atau belum terkenal itu masalah waktu aja kok," tutupnya.(E-1)

Tidak ada komentar: