Selamat Datang

27 Januari 2010

Amerika "Gatal" dengan Tayangan Al Jazeera


WASHINGTON, EPICENTRUM — Perseteruan antara Amerika Serikat dan stasiun televisi berjaringan yang berbasis di Qatar, Al Jazeera, tampaknya masih terus terjadi. Seperti dalam kasus peliputan bencana gempa Haiti, Amerika sampai kesal dibuatnya. Ini karena siaran televisi tersebut mengesankan kehadiran tentara AS di sana sebagai tindakan militerisasi.

Asisten Menteri Luar Negeri AS Urusan Publik Philip Crowley adalah salah satu orang yang sempat "curhat" tentang hal itu. Kemarin ia mengungkapkan keluhannya tentang siaran televisi berbahasa Inggris itu kepada wartawan lantaran merasa diperlakukan tidak adil dalam operasi kemanusiaan di Haiti.

"Masa ada istilah militerisasi," kata Crowley kepada wartawan.

Dia mengkritik bagaimana Al Jazeera membandingkan pusat operasi bantuan AS untuk gempa Haiti di Port-au-Prince dengan Zona Hijau di mana pasukan AS ditempatkan di Baghdad.

Crowley nyata-nyata menunjuk Al Jazeera dalam menanggapi pertanyaan media yang mencari klarifikasi atas pernyataan sebelumnya oleh Menteri Luar Negeri Hillary Clinton yang mengatakan bahwa beberapa media asing, entah sengaja atau tidak, menilai salah keputusan AS untuk mengirim ribuan anggota pasukan ke Haiti.

Clinton memang sangat membela keterlibatan militer AS di Haiti. Dia mengatakan, hal itu penting untuk membantu tragedi yang belakangan diketahui menewaskan lebih dari 150.000 orang tersebut.

Negara-negara kiri Amerika Latin, seperti Venezuela dan Kuba, juga mengungkapkan hal yang sama. Mereka menuduh AS menduduki Haiti. Maklum, AS memang pernah mengirim pasukan ke negara Karibia yang miskin itu pada 1915 guna mendirikan pemerintahan militer yang berlangsung hingga 1934.

AS juga menghadapi kritik dari sekutunya di NATO, Italia, di mana seorang pejabat senior pada hari Minggu menyebutkan bahwa Washington telah mengirim "terlalu banyak perwira" ke Haiti dan tidak bisa menemukan pemimpin yang cakap.

Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi memilih aman. Ia menjauhkan diri untuk memberikan komentar. (sumber:KOMPAS.com)

Tidak ada komentar: