Oleh: Dheni H. Rachman
EPICENTRUM -- Wakil Bupati
Bogor Karyawan Faturachman mengajak masyarakat untuk melihat titik permasalahan
terutama mengenai masalah lunturnya rasa kebangsaan yang menimbulkan gerakan
radikal dan terorisme.
Gerakan Radikal dan Terorisme merupakan asap yang harus
dicari adalah titik apinya. Hal ini dikatakan KF saat menjadi Keynote pada Diskusi Publik Forum
Komunikasi Pemuda dan Mahasiswa (FKPM) di Auditorium Toyib Hadiwijaya Fakultas
Pertanian Institut Pertanian Bogor (4/10/2011).
“Wawasan
kebangsaan kita sudah luntur, ditandai dengan aktifitas yang mengarah kepada
gangguan ketertiban dan keamanan. Kini yang harus kita lakukan adalah menemukan
titik api permasalahan tersebut. Anggka kemiskinanlah penyebabnya,” jelas
Wabup.
KF mengajak
publik untuk duduk bersama untuk secara
arif membahas persoalan ini. Bukan hanya dengan pernyataan sikap atau hanya
beradu konsep yang akhirnya hanya beradu argumentasi. Menurutnya cukup dengan
mencapai sila ke-5 Pancasila yakni “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia” maka aksi-aksi radikalisme tidak akan muncul.
“Terorisme
adalah suatu misi, itu tidak harus dianggap suatu kekuatan. Kita bisa melawan
dengan pengakuan diri sebagai Indonesia. Sederhananya mari kita wujudkan
kecintaan tanah air dengan memahami dan menerapkan lagu Indonesia Raya kedalam
kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Lebih lanjut KF
mengatakan persoalan ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tapi
juga semua elemen masyarakat termasuk di dalamnya unsur ormas, mahasiswa dan
tokoh pemuda. Namun sebelumnya kita samakan pandangan untuk meninggalkan muatan
pandangan seubjektif kita masing-masing.
FKPM sempat
memberikan pernyataan sikap di depan peserta diskusi. Diantaranya yakni mengecam
segala bentuk teror dan kekerasan, memnnta tokoh agama dan tokoh masyarakat
untuk tidak terprovokasi, meminta kepada pemerintah dan penegak hukum untuk
tegas dan membangun kembali kecintaan terhadap tanah air.
Diskusi tersebut
dihadiri 300 peserta yang terdiri dari masyarakat sekitar, pondok pesantren,
tokoh agama, unsur muspida, organisasi massa, forum pemuda dan mahasiswa.
Diskusi ini mengangkat tema revitalisasi cinta tanah air dalam mencegah
radikalisme dan terorisme. Diskusi tersebut mendatangkan Al-Chaidar (mantan
mujahidin Afganistan), M.S Kaban, Ketua MUI Kabupaten Bogor K.H Mukri dan K.H
Agus Salim sebagai pembicara. (FAN/DHO)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar